Warga Usul Pulau Baru yang Muncul Usai Siklon Seroja NTT Dinamai Paskah

Pulau kecil muncul di perairan Kabupaten Rote Ndao NTT usai terjadi badai dampak kelahiran Siklon Tropis Seroja (dok Camat Loahulu) — Pulau kecil muncul di perairan Kabupaten Rote Ndao NTT usai terjadi badai dampak kelahiran siklon tropis Seroja. (dok Camat Loahulu)

Jakarta -

Pulau kecil muncul di perairan Kabupaten Ndao Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT), usai badai dampak kelahiran siklon tropis Seroja. Warga mengusulkan pulau itu dinamai 'Pulau Paskah'.

"Belum dikasih nama, tapi warga mau ngasih nama itu 'Paskah', karena bersamaan dengan Hari Paskah. Tapi belum resmi, masyarakat mengusulkan itu," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah NTT Marius Ardu Jelamu saat dihubungi, Rabu (14/4/2021).

Namun, pemerintah daerah belum membahas peresmian nama pulau itu. Sebab, pemerintah saat ini masih fokus pada penanganan korban bencana di NTT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ini kan fokus dulu pada pengungsi, tanggap darurat, itu belum kita pikirkan. Nanti kalau udah normal lagi baru kita pikirkan bagaimana pengembangannya, bisa juga jadi wisata baru," ujarnya.

Jelamu mengatakan kemunculan pulau baru itu merupakan proses geologi.

"Itu kan proses geologis, ketika misalnya gelombang laut, model tsunamilah, bisa kan ada terbentuk pulau atau bongkahan, biasa terjadi kalau terjadi bencana. Karena selama bencana ini gelombang laut tinggi," tuturnya.

Sebelumnya, Camat Loahulu NTT Jemmy Adu mengatakan pulau kecil tersebut berada di antara Desa Holulai dan Desa Tasilo. Pulau kecil tersebut berbentuk memanjang sehingga terlihat seperti tanggul pemecah ombak.

"Itu muncul sejak Minggu, tanggal 4 April. Warga nelayan yang awal pertama menemukan," kata Jemmy saat dihubungi, Selasa (13/4).

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Dia mengatakan sebelumnya tak pernah terlihat gundukan tanah di perairan tersebut. Pulau tersebut terdiri dari gundukan pasir dan terumbu karang yang berwarna putih kekuningan.

"Sementara kita masih sibuk penanganan korban, diperkirakan panjangnya 50 meter dan lebarnya sekitar belasan meter. Tingginya mencapai 3 meter kalau air surut. Kalau pasang masih terlihat," ujar Jemmy.

Pulau kecil tersebut berjarak sekitar 400 meter dari bibir pantai yang ada permukiman warga. Namun, meskipun pulau itu tidak tenggelam saat air pasang, tetap tak ada warga yang meninggali pulau tersebut.

Tanah di pulau tersebut keras untuk dibangun sebuah bangunan dan sulit ditanami tumbuhan.

"(Tidak ada yang tinggal di pulau itu) memang karena alasan keamanan. Kemudian pulau itu hanya gundukan pasir dan karang," ucapnya.

Halaman 1 2

Selanjutnya