Dua orang guru tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Kedua guru tersebut bernama Oktavianus Rayo (42) dan Yonathan Renden (28).
Oktavianus Rayo ditembak KKB di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, pada Kamis (8/4). Sementara Yonathan ditembak pada Jumat (9/4) di Kampung Ongolan, Distrik Beoga.
Tindakan KKB tersebut dikecam Wakil Gubernur (Wagub) Papua Klemen Tinal. Dia menilai tindakan para pelaku sangat keji dan biadab karena tidak berprikemanusiaan dan tak bertanggung jawab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Penembakan itu kita kutuk, karena mereka biadab dan tidak pantas serta tidak layak mereka lakukan. Itu tindakan kriminal. Biadab, tak boleh seperti itu karena terjadi di kampung saya," tegas Wagub Klemen Tinal usai memimpin rapat terbatas seperti keterangan tertulis yang diterima Puspen TNI, Rabu (14/4/2021).
Kedua tenaga pendidik tersebut merelakan diri mengajar di pedalaman demi mencerdaskan kehidupan anak-anak Papua. Wagub meminta aparat TNI-Polri terus mengejar para pelaku agar bisa dimintai pertanggungjawaban.
Bupati Puncak Wilem Wandik mengatakan penembakan terhadap Oktavianus dan Yonathan adalah peristiwa pertama yang terjadi selama dirinya menjabat bupati. Dia berharap di waktu depan tak ada peristiwa serupa karena kehadiran guru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan SDM di Kabupaten Puncak.
"Guru dan tenaga medis adalah pejuang kemanusiaan mereka sepatutnya mendapat perlindungan," ungkap Wandik.
Simak sosok Oktavianus dan Yonathan di halaman selanjutnya.
Lihat Video: 2 Guru Tewas Ditembak KKB di Puncak Papua, Jenazah Dibawa ke Timika
Sosok Oktavianus dan Yonathan
Meninggalnya Oktavianus membuat para siswa kehilangan. Sebagai seorang guru, Oktavianus dikenal dekat dengan para siswa.
"Murid-murid di tempat Oktavianus mengajar sangat merasa kehilangan, mereka sangat dekat dengan Oktavianus bahkan sambil menangis mereka ikut mendoakan sang guru tersebut," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Oktavianus mengajar di SD Yulukoma, Distrik Beoga. Kejadian bermula sekitar pukul 09.50 WIT tadi di Kampung Julukoma di mana telah terjadi penembakan oleh kelompok KKB terhadap masyarakat sipil. Kemudian KKB datang ke rumah Oktovianus dan menembaknya.
![]() |
Sementara itu, perjuangan Yonathan sebagai guru di pedalaman Papua juga meninggalkan kepedihan. Yonathan diketahui meninggalkan seorang anak berumur 2 tahun 6 bulan.
Hingga akhir hayatnya, Yonathan belum pernah menemuinya sejak sang anak lahir.
Yonathan diketahui selama ini bertugas sebagai guru honorer di SMPN 1 Beoga. Jenazah Yonathan Randen dibawa ke kampung halamannya di Tongkonan Ra'be, Lembang Batulimbong, Kecamatan Bangke-Lekila, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Istri Yonathan tak kuasa menahan tangisnya ketika melihat peti jenazah sang suami. Ia bahkan terlihat ambruk sehingga harus dipapah oleh kerabatnya.