Sandi 'Pembongkar Korupsi' Damkar Depok Dijudesin Atasan dan Diminta Diam

Sandi 'Pembongkar Korupsi' Damkar Depok Dijudesin Atasan dan Diminta Diam

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 13 Apr 2021 14:25 WIB
Petugas Damkar Depok Sampaikan Protes Dugaan Korupsi di Dinas Damkar Depok
Petugas Damkar Depok Sandi saat Aksi 'Bongkar Korupsi' di Dinas Damkar (Dok. Istimewa)
Depok -

Anggota Dinas Pemadam Kebakaran Depok, Sandi, buka suara terkait adanya dugaan korupsi di lingkungan kantornya. Sandi mengaku kini ditekan atasan setelah bersuara terkait persoalan tersebut.

"Iya nggak apa-apa pemerintah pusat semoga merespons, sehat keadaan, belom ada kabar pemanggilan lagi sih," kata Sandi saat dihubungi, Selasa (13/4/2021).

Sandi menyebut dirinya belum menerima panggilan lain usai buka suara terkait dugaan korupsi. Meski begitu, dia mengaku kini ditekan oleh pejabat di Dinas Damkar Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi masih sama aja kayak kemarin, dijudesin pejabat lantaran saya bongkar," ucapnya.

Tak hanya itu, Sandi juga kini diminta diam terkait persoalan tersebut. Namun dia mengaku menolak lantaran ingin mengungkap yang sebenarnya terjadi.

ADVERTISEMENT

"Ada (tekanan) masih, disuruh keep, saya disuruh diam, tapi saya bilang nggak mau diam selama kebenaran terungkap, saya bilang gitu," ujar Sandi.

Simak bantahan Kadis Damkar selengkapnya di halaman berikutnya

Tonton juga Video: MenPAN-RB Ungkap Pencegahan Korupsi di Perizinan-Tata Niaga Tinggi

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya, Sandi membongkar dugaan korupsi itu dengan melakukan aksi protes di Balai Kota Depok beberapa waktu lalu dan viral di media sosial. Dalam aksi itu, Sandi membawa poster bertulisan 'Bapak Kemendagri tolong, untuk tindak tegas pejabat di dinas pemadam kebakaran Depok. Kita dituntut kerja 100 persen, tapi peralatan di lapangan pembeliannya tidak 10 persen, banyak digelapkan!!!'.

Salah satu dugaan korupsi yang diungkap Sandi ialah pengadaan sepatu pada 2018. Menurut Sandi, sepatu yang diterima oleh dirinya dan rekan kerja ini tidak sesuai dengan spesifikasi.

Sandi juga mengungkap adanya pemotongan terkait insentif mitigasi dan penyemprotan disinfektan. Seharusnya, setiap petugas mendapatkan insentif Rp 1,7 juta, tapi yang diterima hanya Rp 850 ribu.

Sandi mengaku menerima ancaman berupa desakan untuk mengundurkan diri hingga diberi surat peringatan (SP) oleh atasannya usai aksinya itu. Pihak damkar telah menepis tudingan Sandi.

Damkar Depok Bantah Ada Korupsi

Kepala Dinas Damkar Depok Gandara membantah dugaan tersebut. Dia menyatakan perlengkapan damkar sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Tidak benar apa yang disampaikan. Perlengkapan sesuai dengan aturan," ujar Gandara saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (12/4/2021).

Gandara mengklarifikasi soal pemotongan insentif yang juga disoal oleh Sandi. Menurutnya, insentif dipotong untuk BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

"Penjelasan dari bidang yang menangani, sebetulnya potongan itu buat BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan yang menjadi kewajiban anggota dan potongan tidak sebesar itu. Teknisnya bisa tanya ke bidang," imbuhnya.

Lebih lanjut Gandara mengatakan pihaknya akan memanggil Sandi terkait aksi protesnya yang membongkar dugaan korupsi tersebut.

"Teguran dan pemanggilan oleh atasannya," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads