Rumah kontrakan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diduga menjadi korban peluru nyasar. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Robinson Manurung mengatakan proyektil peluru nyasar mengenai plafon rumah warga.
"(Korban luka) tidak ada. Hanya plafon aja yang tembus itu," kata Kompol Robinson Manurung saat dikonfirmasi detikcom, Senin (12/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peristiwa itu terjadi pukul 05.30 WIB pagi tadi. Peluru nyasar mengenai rumah kontrakan yang berlokasi di RT 09 RW 10 Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Saat itu, pemilik kontrakan sedang tertidur. Pemilik rumah terbangun setelah mendengar bunyi ledakan di rumahnya.
"Pemilik kontrakan lagi tidur jam 05.30 WIB," katanya.
Polisi telah mengecek ke lokasi kejadian. Dari hasil olah TKP, polisi menemukan sebuah proyektil.
Barang bukti tersebut telah diamankan polisi. Sementara kasusnya masih diselidiki.
"Ada satu saja (proyektil). Sekarang sudah dibawa ke Polsek, kita dalami dulu," ujarnya.
Kejadian serupa terjadi di Ciracas, simak di halaman selanjutnya.
Insiden serupa pernah terjadi di Ciracas, Jakarta Timur. Dalam kasus ini, Anah, seorang petugas juru pemantau jentik (jumantik) mengalami luka di kakinya saat hendak bertugas mengontrol ke rumah-rumah. Korban diduga terkena proyektil di bagian paha.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (24/3/2021). Polisi belum bisa memastikan apakah korban terkena peluru nyasar atau tidak.
"Saya belum bisa peluru nyasar atau apa, karena awalnya kita menemukan orang kondisinya terluka," kata Kapolsek Ciracas Kompol Jupriono ketika dimintai konfirmasi, Jumat (26/3).
Jupriono menjelaskan kejadian itu bermula ketika petugas jumantik tersebut bersama dua rekannya hendak mengontrol ke rumah-rumah. Belum sampai gerbang rumah, petugas jumantik itu tiba-tiba bercucuran darah di kakinya.
Kedua temannya awalnya mengira kalau petugas itu keguguran karena tengah hamil muda. Namun, ketika dibawa ke rumah sakit, ternyata ada benda di dalam luka itu.
"Kronologinya Ibu Anah ini petugas jumantik sedang keliling untuk kontrol jumantik bertiga, menuju ke arah rumah klaster ada 4 rumah. Ada pagarnya, kanan-kiri tembok tinggi, posisi Ibu Ana di depan sementara ada temannya di belakang, belum sampai ke rumah-rumah tau-tau ada darah di kakinya," ujar Jupriono.
"Dua temennya ini menolong, awalnya temannya menganggap Ibu Anah itu keguguran, karena Ibu Anah lagi hamil muda, tapi ternyata bukan (keguguran). Akhirnya dibawa ke rumah sakit ada benda di dalam lukanya itu, sama kita dirujuk ke RS Polri, dan RS Polri hari ini sudah dioperasi kemudian benda di dalem sudah dikeluarkan," lanjutnya.
Hingga saat ini belum diketahui asal proyektil tersebut.