Puluhan member menggeruduk rumah CEO EDCCash Abdulrahman Yusuf di Pondok Gede, Bekasi. Para member memprotes lantaran tidak bisa mencairkan uang kripto sejak beberapa bulan terakhir.
"Koin yang (seharusnya cair) sekian ratus juta, harusnya dari uang segitu, sekarang (cairnya) jadi beberapa receh. Kayak koin saya misalkan dari satu akun itu Rp 800 juta yang harus dijual atau yang saya dapatkan, kok sekarang cuma (cair) Rp 11 juta," ujar salah satu member EDCCash, Diana, saat dihubungi detikcom, Senin (12/4/2021).
Sekadar diketahui, EDCCash atau E-Dinar Coin Cash diklaim merupakan sebuah platform untuk menambang aset digital. EDCCash, dalam penjelasannya, merupakan perusahaan aset uang kripto yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diana bercerita uang para member sulit cair sejak 6 bulan ke belakang. Pihak EDCCash, kata Diana, berdalih masalah pencairan itu karena ada perbaikan sistem.
"(Masalah) sistem, potongan fee dan lain-lain. Setiap hari itu (ada) perubahan (sistem), jadi 'PHP'," imbuhnya.
Diana sendiri memiliki beberapa member atau yang disebut 'downline'. Seluruh member-nya menitipkan uang ke Diana untuk dibelikan koin, yang mana saat ini koin tersebut tidak bisa dicairkan menjadi uang.
"(Kerugian) kurang-lebih sih Rp 5 M," jelasnya.
Diana sendiri tertarik mengikuti investasi ini karena tergiur keuntungan yang ditawarkan. Diana ikut berinvestasi EDCCash karena ada beberapa ulama yang juga jadi member.
"Berjalanan enak gitu, jual-beli transaksi awalnya menguntungkan. Saya nggak kepikir sama sekali penipuan, karena yang gabung di sini itu banyaknya ustaz," ujarnya.
Diana dan beberapa member lain telah melaporkan soal EDCCash ini ke Polda Metro Jaya. Aduan Diana dkk teregister dalam laporan bernomor LP/1815/IV/YAN.2.5/2021/SPKT PMJ tanggal 5 April 2021.
Simak penjelasan EDCCash di halaman selanjutnya
Saksikan juga 'Demam Investasi saat Pandemi, Ada yang Untung dan Merugi':
Rumah CEO EDCCash Abdulrahman Yusuf ini di Pondok Gede, Bekasi, digeruduk oleh puluhan member-nya pada Sabtu (10/4) malam. Kanit Reskrim Polsek Pondok Gede Iptu Santri Dirga mengatakan pihaknya berjaga di lokasi untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.
"Kita tidak monitor kasus tersebut dan tidak punya kapasitas di kasus tersebut, karena kasus itu sudah ada di Bareskrim. Jadi kapasitas Polsek hanya untuk harkamtibmas saja," ujar Santri Dirga saat dihubungi detikcom, Senin (12/4/2021).
Polsek Pondok Gede sendiri hadir di lokasi untuk mengamankan kerumunan. Sebab, warga sekitar merasa tidak nyaman karena rumah Abdulrahman kerap didatangi warga.
"Karena masyarakat sekitar ada yang merasa tidak nyaman, karena hampir tiap hari ada massa yang berbondong-bondong datang ke rumah Pak Abdulrahman ini. Karena warga tidak nyaman, akhirnya dipanggil Polsek, takutnya ada situasi yang tidak diinginkan," jelasnya.
Baca juga: Harga Bitcoin Amblas ke Rp 840 Juta |
Pernyataan EDC Cash soal Keuntungan
EDCCash dalam laman website-nya, https://edccash.cash/, menyatakan tidak menjanjikan keuntungan apa pun. Hal ini dinyatakan pihak EDCCash sesuai hasil rapat dengan satuan tugas waspada investasi (Satgas Waspada Investasi) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 18 Juni 2019.
"Maka dengan ini kami mengumumkan bahwa EDCCash tidak pernah menjanjikan profit apa pun. Apabila ada pihak yang menjanjikan profit atas EDCCash, maka hal tersebut bukanlah dari kami dan bukan merupakan tanggung jawab kami," demikian pernyataan EDCCash dalam website-nya.