Malang telah diguncang gempa bermagnitudo (M) 6,1. Fenomena alam ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan bangunan. Berikut 7 fakta gempa malang.
Dilansir BMKG lewat keterangan pers beberapa jam setelah gempa, Sabtu (10/4) kemarin, gempa ini terjadi pada siang kemarin, tepatnya pukul 14.00.15 WIB.
Pusat gempa (episenter) berada di lautan, sejauh 96 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, atau terletak di koordinat 8,89 Lintang Selatan dan 112,5 Bujur Timur. Pusat gempa berada pada kedalaman 80 km.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah 7 fakta gempa Malang yang berguncang kemarin siang:
1. Sempat tercatat sebagai M 6,7
Gempa M 6,1 ini sempat tercatat oleh BMKG sebagai gempa M 6,7. Melalui pemutakhiran data, dipastikan gempa ini berkekuatan M 6,1.
"Hasil analisis BMKG dalam informasi pendahuluan menunjukkan gempa bumi ini memiliki Magnitudo (M) 6,7. Kemudian di-update menjadi Magnitudo 6,1," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno lewat keterangan tertulis, Sabtu (10/4).
2. Gempa menengah
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa M 6,7 yang mengguncang Kabupaten Malang termasuk jenis gempa menengah. Dari hasil analisis BMKG, gempa memiliki mekanisme pergerakan naik.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/4) kemarin.
3. Gempa Megathrust tanpa tsunami
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa M 6,1 yang mengguncang Malang akibat adanya deformasi slip lempeng Australia. Gempa ini ada di zona megathrust.
![]() |
"G Jadi ada di zona megathrust ya. Patut disyukuri dengan kedalaman 80 km itu tidak menimbulkan tsunami," kata Daryono dalam konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Infobmkg.
Simak video 'Rusaknya Rumah-rumah di Lumajang Akibat Ganasnya Gempa Malang':
Selanjutnya, jumlah korban jiwa:
4. Terasa sampai Sumbawa dan Jogja
Menurut keterangan BMKG, gempa tersebut dirasakan sampai Pulau Sumbawa di sebelah timur hingga Yogyakarta di barat. Berikut adalah rinciannya:
- Turen V MMI ( Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun )
- Karangkates, Malang, Blitar IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah )
- Kediri, Trenggalek, Jombang III-IV MMI, Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu )
- Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang )
5. Jumlah korban Jiwa
Hingga Sabtu (10/4) pukl 21.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia ada 8 orang. Jumlah tersebut terdiri 5 orang korban di Lumajang dan 3 orang di Malang.
Di antara 8 korban tewas, ada sepasang suami istri yang tewas usai batu menimpa mereka di Bukit Piket Nol, Lumajang. Pasutri ini adalah Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Tempurejo yang berprofesi sebagai guru SMA Mataram Tempursari.
![]() |
Ada pula Juwanto yang meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan di Tempursari. Masih di Tempursari, H Nasar alias H Amin juga meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan. Ada juga Bonami yang meninggal dunia karena sebab yang sama.
Di Kabupaten malang, Imam meninggal dunia tertimpa material rumah di Ampelgading. Masih di Ampelgading, Munadi yang sudah berusia kepala tujuh juga meninggal dunia tertimpa material rumah, begitu juga Misni yang berusia 53 tahun.
Selain itu, gempa juga mengakibatkan 25 warga mengalami luka, baik luka ringan, sedang, hingga berat.
![]() |
Selanjutnya, kerusakan bangunan:
6. Ratusan bangunan rusak: patung, rumah, hingga RS
Hingga Sabtu (10/2) pukul 20.00 WIB malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencatat 300 rumah di Jawa Timur rusak akibat gempa Malang itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mendata kerusakan dengan rincian sebagai berikut:
Rusak berat: 11 unit
Rusak sedang: 194 unit
Rusak ringan: 126 unit
Belum ditentukan tingkat kerusakan: 13 unit rumah
Bangunan rusak yang merupakan fasilitas umum:
Sarana pendidikan: 11 unit
Kantor pemerintah: 7
Sarana Ibadah: 6
RSUD: 1
Pondok pesantren: 1
Di luar jumlah di atas, masih banyak rumah yang belum terjumlah. Laporan BPBD Kabupaten Lumajang belum merinci jumlah bangunan rusak, namun yang jelas sejumlah kecamatan benar-benar terdampak gempa.
BPBD Kabupaten Malang mencatat 97 unit rumah rusak. BPBD Kabupaten Jember menyatakan ada 14 rumah mengalami rusak berat, 11 rumah rusak sedang, dan 1 masjid rusak sedang.
BPBD Blitar melaporkan ada 6 unit rumah rusak berat, 85 unit rusak sedang, dan 111 unit rusak ringan. Kerusakan juga terjadi pada 1 unit rumah sakit yakni RSUD Mardi Waluyo, 5 sekolah, 2 tempat ibadah, dan 3 kantor.
![]() |
Di Kabupaten Blitar, gedung DPRD juga rusak karena gempa. Kerusakan ada di ruang rapat paripurna, ruang rapat fraksi, sampai ruang Ketua DPRD.
BPBD Kabupaten Jember melaporkan ada 14 rumah rusak berat, 11 unit rumah rusak sedang, dan 1 masjid rusak sedang. Di Trengalek, ada 13 rumah rusak ringan dan berat, 1 pondok pesantren rusak, 2 sarana pendidikan rusak, 2 tempat ibadah rusak, dan 3 perkantoran rusak.
BPBD Kota Malang mencatat ada 2 rumah rusak berat dan 1 masjid rusak sedang. BPBD Kota Kediri melaporkan Gedung IIK Baktiwiyata rusak ringan. Di Kabupaten Pasuruan, 1 unit tempat ibadah rusak. Di Kabupaten Gresik, ada 1 rumah rusak ringan.
Di Jatim Park 2 atau Batu Secret Zoo, patung king kong yang besar mengalami kerusakan. Patung itu runtuh gara-gara diguncang gempa.
7. Waspada longsor-banjir
BMKG memberikan peringatan dini cuaca di wilayah Jawa Timur. Diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hujan yang terjadi usai gempa bumi ini dikhawatirkan memicu longsor hingga banjir bandang.
"Biasanya setelah gempa, ada beberapa tanah yang bergerak atau rapuh. Biasanya daerah yang sedang kena hujan dengan intensitas intens atau ekstrem akan mudah berpotensi terjadi longsor," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Juanda Surabaya Teguh Tri Susanto kepada detikcom di Surabaya.