Mereka adalah Ahmad Fadholi dan Sri Yani, warga Desa Tempurrejo, Kecamatan Tempursari, Lumajang.
Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan pasutri ini merupakan guru SMA Mataram Tempursari. Keduanya hendak pergi ke arah Tempursari menggunakan motor.
"Kalau melihat posisinya, informasi sementara mau arah ke Tempursari. Beliau berdua, almarhum itu guru SMA Mataram Tempursari. Mau ke arah Tempursari," kata Wawan saat dihubungi detikcom di Surabaya, Sabtu (10/4/2021).
Ahmad Fadholi langsung meninggal dunia di lokasi akibat reruntuhan batu di area Bukit Piket Nol Lumajang. Sedangkan istrinya belum meninggal dan dibawa ke rumah sakit. Namun, Sri akhirnya menyusul suaminya.
"Yang suaminya meninggal di tempat, istrinya waktu itu belum meninggal. Lalu dibawa ke rumah sakit, meninggal di rumah sakit. Keduanya tertimpa reruntuhan batu," imbuh Wawan.
Sementara itu, jumlah warga Lumajang yang meninggal dunia akibat gempa Malang kini menjadi empat orang. Sedangkan korban luka ringan ada 11 orang.
"Jadi jumlah yang meninggal empat orang, dan 11 orang mengalami luka ringan," pungkasnya.
Berikut data warga Lumajang yang meninggal akibat gempa Malang :
1. Ahmad Fadholi
Alamat: Desa Tempurrejo RT 002 RW 002 Kecamatan Tempursari
Kondisi : meninggal usai terkena Reruntuhan batu.
2. Sri Yani, 46 tahun
Alamat: Desa Tempurrejo RT 002 RW 002 Kecamatan Tempursari
Kondisi : meninggal usai terkena Reruntuhan batu.
3. Juwanto
Alamat:RT 04 RW 09, Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari
Kondisi: meninggal tertimpa reruntuhan bangunan.
4. H. Nasar
Alamat: RT 01 RW 03, Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari
Kondisi: meninggal tertimpa reruntuhan bangunan.
(hil/iwd)