DPR RI menyetujui usul Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang penggabungan Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kemenristek. Dengan penggabungan itu, PDIP menilai Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) akan semakin kuat.
"Nasibnya BRIN makin kuat. BRIN di bawah Presiden. BRIN makin menjadi sebuah infrastruktur yang sangat penting bagi percepatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi itu. Masa kita kalah sama Singapura, sama Korea Selatan yang kemerdekaannya tidak jauh berbeda dengan kita? Itu karena apa? Risetnya," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/4/2021).
"Bagi PDI Perjuangan, dalam kerangka ideologis, BRIN inilah yang akan menjadi penopang agar Indonesia berdikari," lanjut Hasto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto lantas menceritakan pesan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat mengusung Jokowi sebagai presiden. Mega kata Hasto mengatakan pentingnya badan riset untuk mengembangkan teknologi.
"Ibu Mega menegaskan perlu empat hal. Yaitu meneliti tentang ilmu pengetahuan teknologi berkaitan dengan manusianya, berkaitan floranya, berkaitan fauna, dan berkaitan dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Jadi Ibu Mega tidak bicara tentang transaksional," ujarnya.
"Ibu Mega berbicara tentang kepentingan bangsa dan negara agar kita jalan berdikari perlu BRIN. Maka BRIN ini sangat penting di dalam membangun spirit kita, melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," imbuh Hasto.
Menurut Hasto, tidak ada bangsa yang maju tanpa proses penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Atas dasar itulah, kata Hasto, BRIN memang perlu berada di bawah presiden langsung.
"Itulah makna secara politik ideologis di dalam membangun kedaulatan ekonomi kita," ucapnya.
Simak tanggapan Hasto terkait adanya isu reshuffle,
Simak Video: DPR Restui Jokowi Bentuk Kementerian Investasi dan Gabung Kemendikbud-Ristek