Buron kasus tindak pidana terorisme Nouval Farisi akhirnya ditangkap polisi. Nouval Farisi ditangkap tidak lama setelah namanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan disiarkan Mabes Polri.
Nouval Farisi ditangkap di rumah orang tuanya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Kamis (8/4) malam. Nouval Farisi ditangkap setelah orang tuanya menginformasikan keberadaan anaknya ke Polsek Setiabudi.
"Diamankan Saudara NF hasil dari informasi orang tuanya sendiri kepada Polsek Setiabudi," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jumat (9/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diamankan dari rumahnya, Nouval diserahkan oleh petugas dari Polsek Setiabudi ke Densus 88 Antiteror.
"Sehingga penyidik dari Polsek Setiabudi turun ke rumah Saudara NF untuk mengamankan dan menyerahkan ke Densus 88," tuturnya.
Penerima BST
Di sisi lain, Nouval Farisi diketahui merupakan penerima program Bantuan Sosial Tunai (BST). Dilansir Kantor Berita Antara, Nouval Farisi tercatat sebagai warga Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dan telah mencairkan bantuan tersebut pada awal Februari 2021.
"Terakhir saya bertemu NF saat pembagian BST awal Februari," kata Ketua RT 03 RW 04 Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Budianto di Jakarta Selatan, Kamis seperti dikutip Antara.
Besaran BST itu Rp 300 ribu per bulan dan tahun ini sudah dicairkan pada Januari dan Februari. Sisanya rencananya pada Maret dan April 2021.
Sebelumnya, NF penerima bansos sembako, yang keduanya merupakan rangkaian bantuan pandemi COVID.
Budianto memperkirakan, secara kedudukan, nama NF masih akan tercantum sebagai penerima BST, meski ia tidak mengetahui pasti kelanjutan pada sisa pengambilan selanjutnya.
"Hak dia tetap ada, tapi soal nanti dia mau ambil, saya tidak tahu juga, tapi bisa diwakili istrinya," katanya.
Keterlibatan Nouval Farisi di kasus terorisme, simak di halaman selanjutnya
Lihat juga Video: Usai Buron 2 Tahun, Samin Tan Kini Ditahan KPK
Keterlibatan Nouval Farisi dkk
Divisi Humas Polri menginformasikan tiga nama DPO terorisme yang diburu Densus 88 Antiteror. Selain Nouval Farisi, ada juga Arief Rahman Hakim dan Yusuf Iskandar alias Jerry.
Informasi ini disampaikan oleh Humas Polri melalui akun Twitter resmi @DivHumas_Polri. Dalam cuitannya itu, Humas Polri menampilkan foto ketiganya dan keterlibatan ketiganya dalam kasus terorisme.
"Ketiganya mengetahui, merencanakan, dan membuat bom untuk melakukan penyerangan terhadap anggota TNI-Polri," demikian cuitan akun Twitter @DivHumas_Polri seperti dilihat detikcom, Kamis (8/4/2021) malam.
Ketiganya juga disebutkan sudah merencanakan pengeboman di SPBU dan industri milik warga keturunan Tionghoa. Mereka adalah kelompok Husein Hasni, eks anggota Front Pembela Islam (FPI) yang ditangkap Densus 88 di Condet, Jakarta Timur (Jaktim), beberapa waktu lalu.
"(Merencanakan pengeboman di) industri milik warga keturunan Tionghoa, SPBU, serta area publik yang dilakukan oleh kelompok Husein Hasni," tulis akun resmi Divisi Humas Polri itu.
Informasi ini juga dibenarkan oleh Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan. Ahmad Ramadhan membenarkan jika ketiganya dicari dalam keterkaitan dengan tindak pidana terorisme.