KPK bakal melakukan evaluasi usai pegawainya yang berinisial IGAS ketahuan mencuri barang bukti kasus korupsi berupa emas batangan seberat hampir 2 kg. KPK bakal merotasi personel dan password akses masuk ke brangkas barang bukti secara berkala.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan ada tiga lapis pengamanan untuk mengakses barang bukti. Ghufron menyebut ada pencurian kunci yang dilakukan oleh IGAS untuk bisa masuk lebih lanjut setelah akses tahap pertama.
"Di KPK memang selama ini untuk masuk itu ada 3 lapis. Tapi, karena 3 lapis itu mungkin di tingkat kejenuhan ya. Artinya, walaupun 3 lapis, karena sudah terbiasa orangnya itu-itu, maka pada saat yang (lapis) pertama itu sesungguhnya memang dia berhak satu tahap, tapi tahap berikutnya pakai kunci dan kuncinya ada di tangan orang lain. Tapi di tasnya, ambil di tasnya itu. Jadi dia mencurinya," jelas Ghufron dalam konferensi pers di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (9/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misal 3 lapis, orang ini untuk masuk ke tahap berikutnya harus melalui tahapan kunci di tangan saya, kunci di tangan saya itu dicuri di tasnya. Itu pun tidak diketahui, karena pemegang, karena sudah merasa akrab sehingga tas juga ditempatkan di tempat yang dia tahu. Itu fakta yang terjadi," tambahnya.
Ghufron memastikan KPK akan melakukan perbaikan. Perbaikan dilakukan agar kejadian yang sama tidak terulang.
"Oleh karena itu, kami akan melakukan perbaikan, akan merotasi. Maksudnya rotasi personel maupun secara reguler kunci akan menggunakan kode-kode yang secara reguler kami acak kembali, sehingga tidak kemudian ketika dia sudah tahu tahap berikutnya dan berikutnya itu kemudian bisa digunakan," jelasnya.
Ghufron menyampaikan selama ini memang kode akses brankas barang bukti tidak pernah diubah. Nantinya para pimpinan KPK akan diminta mengatur kode akses secara berkala.
"Itu yang kami lakukan perbaikan untuk mengakses barang bukti ke brangkas kami. Kami akan lakukan pemutaran. Artinya, password-nya tidak tetap selama 1 tahun. Selama ini kan masih tetap. Kami akan acak walau operatornya orang-orang, tapi otoritas perubahan password kami alihkan ke pimpinannya untuk kemudian pimpinannya secara reguler menentukan password-nya masing-masing, sehingga walau pengelola tetap tapi password-nya berubah-ubah," ucapnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya.
KPK telah memproses IGAS secara etik dan hukum. Namun Ghufron tak memungkiri pihaknya kecolongan.
"Jadi ini adalah bagian, walau kami kecolongan tapi kami juga secara prosedural langsung kami lakukan penyelamatan terhadap barangnya. Baru orangnya kami serahkan ke hukum yang berlaku, kami laporkan ke Polres Jaksel, termasuk juga pengawasan internal, termasuk melaporkan ke Dewas," ujar Ghufron.
"Ini bagian dari konsekuensi KPK menjaga apapun yang terjadi. Salah tetap kami melakukan prosedural, membuktikan bahwa KPK adalah manusiawi. Salah, tapi KPK disiplin dalam menegakkan aturan-aturan," imbuhnya.
Baca juga: 6 Fakta Pegawai KPK Curi Emas Hampir 2 Kg |
Sebelumnya, Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, menyebut IGAS sebagai anggota satuan tugas di Direktorat Pengelolaan Barang Bukti dan Eksekusi (Labuksi). Direktorat itu berada di bawah Kedeputian Bidang Penindakan dan Eksekusi di KPK.
Total ada 1,9 kg emas batangan yang dicuri. Sebanyak 1 kg itu diketahui digadaikan. Sisanya masih disimpan oleh IGAS. Namun saat ketahuan emas yang 900 gram dikembalikan ke KPK, sedangkan emas yang sudah digadaikan ditebus kembali oleh IGAS dan dikembalikan ke KPK.
"Pada akhirnya barang bukti ini pada Maret 2021 berhasil ditebus oleh yang bersangkutan dengan cara mendapatkan berhasil menjual tanah warisan orang tuanya di Bali," ucap Tumpak dalam konferensi pers, Kamis (8/4).