Kedubes Amerika Serikat (AS) di Indonesia merilis imbauan keamanan untuk setiap warga negaranya yang ada di wilayah Indonesia. Indonesia Police Watch (IPW) meminta kepolisian membersihkan jaringan terorisme.
"Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kabaintelkam Polri bekerja keras dan membuat langkah-langkah nyata untuk membersihkan kantong-kantong terorisme dan radikalisme di negeri ini," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, Jumat (9/4/2021).
Apalagi peringatan dari Kedubes AS itu muncul setelah penyerangan bom bunuh diri di Makassar. Kedubes AS juga mengingatkan warganya terkait potensi terorisme masih ada di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Neta mengatakan potensi ancaman teroris memang masih tinggi. Di Jabodetabek, misalnya, sejumlah kantong teroris sudah diacak-acak polisi, tapi di kawasan Depok, Tangsel, dan Tangerang belum bisa diringkus.
"Dari pendataan IPW, sedikitnya ada 11 daerah yang rawan teroris di Indonesia, yakni Jakarta, Jabar, Jateng, Jogja, Jatim, Papua, Sulsel, Sulteng, Lampung, Sumut, dan Banten," kata Neta.
Kemudian di Banten upaya antisipasi sudah dilakukan polisi, antara lain mengumpulkan kiai kampung, penyuluh agama, dan guru madrasah di seluruh Banten. Tujuannya agar paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi bisa diminimalkan.
Bahkan dialog dengan eks napi teroris (napiter) aktif dilakukan. Misalnya, Yayasan Lingkar Perdamaian bersama Polda Banten, pekan lalu melakukan seminar kebangsaan dan agrokultural.
"Seminar ini dilakukan untuk mengubah mindset anggota Yayasan Lingkar Perdamaian dan Bina Insan Mandiri yang sebagian besar adalah napiter," imbuhnya.
Neta berharap para mantan narapidana terorisme bisa mandiri melalui upaya deradikalisasi. Dengan begitu, mereka dapat kembali menyatu dengan masyarakat.
"Artinya, selain memburu kantong-kantong terorisme, para kapolda juga perlu aktif membina para eks napiter agar keluar dari zona merah. Begitu juga Intelkam Polri, jangan sampai kecolongan lagi dari ulah teroris. Dengan pagar betis yang maksimal, negeri ini tidak terus-menerus menjadi bulan-bulanan aksi terorisme dan radikalisme," ucapnya.
Sebelumnya, Otoritas Amerika Serikat (AS) merilis imbauan keamanan untuk setiap warga negaranya yang ada di wilayah Indonesia. Imbauan dirilis setelah terjadi dua serangan teroris di Makassar dan di Mabes Polri Jakarta beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir situs resmi Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Indonesia, Jumat (9/4/2021), imbauan keamanan itu dirilis pihak Kedubes AS pada Rabu (7/4) waktu setempat.
"Kedutaan Besar AS mengimbau warga negara Amerika di Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan keamanan," demikian bunyi imbauan dari Kedubes AS.
"Otoritas Indonesia memperingatkan bahwa level ancaman terorisme tetap tinggi," imbuh imbauan tersebut.
Tonton juga Video "Cegah Gerakan Radikal, MUI: Perkuat Kekuatan Iman":