Wakil Gubernur (Wagub) DKI Ahmad Riza Patria menyadari tak semua orang tua mengizinkan anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. Atas dasar itulah, pihaknya berupaya untuk meyakinkan para orang tua bahwa belajar tatap muka ini adalah cara terbaik mendidik siswa.
"Kami yakin orang tua akan semakin memahami, mengerti bahwa pembelajaran tidak semuanya dilakukan secara online. Secara offline jauh lebih baik, apalagi untuk pelajaran tertentu yang membutuhkan diskusi, interaksi, apalagi praktik," kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (8/4/2021).
Riza beserta jajaran akan memastikan proses belajar mengajar berjalan secara kondusif dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 yang ketat. Dengan begitu, dia optimistis kepercayaan orang tua terhadap pembelajaran tatap muka di sekolah semakin bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira berproses saja, memang ada kekhawatiran, ini sesuatu yang wajar tidak ada masalah luar biasa. Nanti para orang tua juga pada saatnya akan memahami dan mengerti sejauh mana," jelas Riza.
"Yang penting kami Pemprov khususnya dinas pendidikan berupaya meningkatkan dan mengoptimalisasi proses pembelajaran terbatas ini dengan sebaik-baiknya, menimbulkan kepercayaan publik khususnya para orang tua," sambungnya.
Riza menjelaskan pembelajaran tatap muka di hari pertama berjalan baik dan sesuai penjadwalan yang direncanakan. Nantinya, evaluasi pilot project ini akan menjadi role model Pemprov DKI dalam mempertimbangkan pembukaan sekolah pada Juli mendatang.
"Saya kira ini berproses secara baik. Mudah-mudahan dukungan kita semua bahwa proses pembelajaran campuran ini bisa terlaksana dengan baik, pada akhirnya nanti kita akan melakukan evaluasi ke depan, apakah bulan Juni-Juli ini kita bisa memulai sekolah tatap muka yang dapat diperluas jumlah (sekolah)," ujarnya.
Sebelumnya, Riza mengungkapkan hanya 30% orang tua (ortu) siswa yang mengizinkan anaknya mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka terbatas. Hasilnya, sebanyak 85 sekolah yang dibolehkan melaksanakan pilot project hingga 29 April mendatang.
"Jadi kurang-lebih range-nya 20-30% yang mendapatkan persetujuan dari orang tua. Itulah yang kami beri kesempatan untuk tatap muka secara langsung melalui uji coba pembelajaran terbatas," kata Riza saat dikonfirmasi, Rabu (7/4).
Para orang tua, sebutnya, masih takut anaknya akan tertular COVID-19 jika mengikuti program ini. Namun, Riza mengatakan ini hanyalah data sementara. Dia mengimbau orang tua tak perlu khawatir karena pembelajaran tatap muka dijalankan dengan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
Simak video 'Banyak Wali Murid Ragu Sekolah Tatap Muka, Wagub Riza: Tak Kita Paksa':