.webp)
Tim Densus 88 Antiteror Polri melakukan penggerebekan di sebuah rumah di daerah Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Rumah tersebut diduga menjadi tempat tinggal terduga teroris.
"Iya kemarin itu. Saya mengiyakan adanya penggerebekan itu," kata Kanit Reskrim Polsek Jagakarsa AKP Mujianto saat dihubungi detikcom, Rabu (7/4/2021).
Mujianto mengatakan penggerebekan tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB pada Selasa (6/4) kemarin. Dia menyebut lokasi penggerebekan merupakan rumah kontrakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun terkait berapa orang yang diamankan dan barang bukti yang disita, Mujianto enggan memerinci lebih jauh.
"(Digerebek) di rumah kontrakan. Saya hanya membenarkan saja. Densus 88 yang turun," imbuhnya.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, sejumlah barang bukti berhasil disita tim Densus Antiteror 88 Polri dari rumah tersebut. Barang bukti itu di antaranya sebilah samurai.
Bukan hanya senjata tajam, petugas pun disebut turut mengamankan satu ketapel, hingga seragam dari ormas yang telah dilarang pemerintah, yaitu ormas FPI.
Informasi yang diterima detikcom, rumah yang digeledah Densus 88 berlokasi di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Pemilik kontrakan yang mengaku bernama ibu Nti (52) membenarkan adanya penggeledahan oleh Densus 88 ini.
"Ada lebih 10 (personel polisi-red), ada yang pakai seragam ada yang pakai baju biasa," kata Nti saat diwawancarai di lokasi.
Dia menyebut aparat sempat memasang garis polisi di lokasi, namun kemudian dilepas usai penggerebekan. Dia sendiri mengaku tidak terlalu mengenal sosok terduga teroris yang digerebek ini.
"Ngojek sih kayaknya, saya juga kurang tau. Karena kalau nggak salah dulunya satpam tapi dipecat terus ngojek, jadi pulangnya malam. Punya 2 anak, yang satu masih Sd=D yang satu lagi masih bayi. Kalau sama istrinya masih sering ketemu, tapi kalau sama suaminya jarang," jelasnya.
(hri/hri)
