Tiga sekolah di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), yaitu SDN 4 Belakangpadang, SMPN 1 Belakangpadang, dan SMPN 43 Baloi, ditutup. Sebab, siswa di masing-masing sekolah itu diketahui tertular virus Corona.
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad menyatakan penutupan tiga sekolah itu merupakan upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Saya sudah panggil Kadis Pendidikan, selama masih ada yang terpapar kita harus sterilkan," kata Wakil Wali Kota di Batam, seperti dilansir Antara, Rabu (31/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiga sekolah itu sudah menjalankan sekolah tatap muka, sehingga pemerintah mengambil kebijakan untuk menutup kembali kegiatan belajar-mengajar di sekolah selama dua pekan.
Dari tiga sekolah yang ditutup, dua di antaranya berlokasi di pulau penyangga, Pulau Belakangpadang, yaitu SDN 4 Belakangpadang, dan SMPN 1 Belakangpadang, yang memang sudah diperbolehkan belajar tatap muka sejak awal tahun 2021.
Sedangkan SMP 43 Baloi berlokasi di pulau utama, baru menjalankan sekolah tatap muka beberapa pekan lalu.
Wakil Wali Kota menyatakan, dengan ditemukan kasus itu, siswa kembali belajar dari rumah.
"Kita tidak ingin anak didik kita menjadi klaster (penularan COVID-19) baru di Batam," kata dia.
Menurut dia, penutupan sekolah adalah standar normatif yang harus dilaksanakan pemerintah untuk meminimalkan potensi penularan virus. Mengenai kondisi pelajar yang terpapar virus Corona, ia mengatakan ketiganya kini menjalani isolasi mandiri di kediamannya. "Kami minta Dinkes memantau perkembangannya," kata dia.
Sebelumnya, Camat Belakangpadang Yudi Admaji menyatakan pelajar yang dinyatakan positif COVID-19 itu tertular dari keluarganya.
Keluarga tersebut kini tengah dirawat di RSBP Batam. "Semuanya tidak ada gejala," kata dia.
(idh/idh)