Firli Bahuri Ungkap Alasan Tak Ada Lagi 'Jumat Keramat' di KPK

Firli Bahuri Ungkap Alasan Tak Ada Lagi 'Jumat Keramat' di KPK

Luqman Nurhadi Arunanta - detikNews
Rabu, 31 Mar 2021 11:44 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri
Ketua KPK Firli Bahuri (Luqman/detikcom)
Jakarta -

Ketua KPK Firli Bahuri mengungkap alasan tak ada lagi istilah 'Jumat Keramat' yang merujuk pada pengumuman tersangka hingga tindakan operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat. Istilah 'Jumat Keramat' itu tidak ada lagi di masa kepemimpinannya karena Firli tak ingin KPK dianggap menargetkan seseorang.

"Mohon maaf, Bapak/Ibu, mungkin sekarang tidak ada lagi yang mendengar pengumuman tersangka hari Jumat, nggak ada lagi. Kenapa? Karena kami membangun bahwa Jumat keramat tidak ada. Yang ada setiap hari itu keramat. Kenapa? Kami tidak ingin dikatakan kami menarget seseorang. Pokoknya hari Jumat harus ada pengumuman tersangka, kami tidak," kata Firli di Lapas Sukamiskin, Jalan AH Nasution, Bandung, Rabu (31/3/2021).

Firli menyebut setiap hari adalah hari keramat. KPK di eranya hanya melakukan penangkapan tersangka ketika sudah ada cukup alat bukti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena tersangka ada setelah ada kecukupan alat bukti. Nah, untuk mencari alat bukti tentu kita melakukan penyelidikan dan penyidikan, mencari keterangan saksi, mengumpulkan alat bukti. Dengan itu kita berharap ada terangnya perkara pidana korupsi. Setelah terang baru ketemu, oh ada orangnya, baru kita umumkan," jelasnya.

Firli juga menyebut pengumuman tersangka korupsi juga berdampak terhadap orang terdekat tersangka tersebut. Dia tidak ingin keluarga tersangka yang tak bersalah juga ikut menerima hukuman atas kasus korupsi.

ADVERTISEMENT

"Kita tidak ingin lagi mengumumkan si A terlibat korupsi, lama gitu prosesnya, menunggu. Kalau seseorang kita umumkan tersangka korupsi, setidaknya anak, istri, orang tua, handai taulan, keponakan itu juga ikut terpenjara, juga ikut menerima hukuman. Itu kita tidak ingin," ucapnya.

Simak juga 'Dok. : Rompi Oranye Imam Nahrawi di Jumat Keramat':

[Gambas:Video 20detik]



(run/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads