Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut aksi terorisme yang terjadi di beberapa daerah tidak berdampak di Jawa Tengah. Menurutnya, kondisi Jawa Tengah yang aman merupakan hasil partisipasi dan dukungan masyarakat untuk bersama melawan terorisme.
"Sampai saat ini tidak ada dampak di Jawa Tengah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/3/2021). Hal ini dia ungkapkan usai memimpin rapat bersama Forkopimda terkait situasi dan kondisi terkini Jawa Tengah di Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Ganjar menjelaskan rapat bersama Forkopimda tersebut dilakukan untuk menyikapi banyak hal yang terjadi. Mulai dari COVID-19 yang masih terus dipantau, persiapan mudik, hingga kondisi keamanan di daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, masyarakat yang ada di Jawa Tengah tenang semuanya. Masih banyak PR untuk nanti menyiapkan perayaan-perayaan besar seperti menjelang puasa dan ada Paskah juga di dalamnya. Tugas kita adalah menyiapkan masyarakat nyaman, aman, dan itu sudah dilakukan bersama dengan TNI-Polri," jelas Ganjar.
Dia mengimbau masyarakat untuk tidak takut dalam merayakan Paskah di Jawa Tengah. Ia mengatakan TNI-Polri sudah mulai berjaga, dan berharap ibadah perayaan Paskah bisa berjalan aman dan nyaman.
"Tidak usah takut, TNI-Polri akan menjaga. Dengan situasi kondisi ini kita semua akan selalu membantu agar ibadahnya bisa aman," katanya.
Lebih lanjut, dia juga berpesan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan SOP yang sudah dilakukan selama ini, salah satunya pelaksanaaan ibadah digelar secara tatap muka terbatas (luring) dan daring.
"Dari sisi jumlah, SOP-nya seperti yang dilakukan selama pandemi ini masih berlaku. Tetap dibatasi dengan hybrid, saya kira para romo dan pendeta mengikuti itu dengan baik dan nanti bisa berjalan dengan aman dan nyaman," imbaunya.
Untuk menyukseskan itu, lanjut Ganjar, partisipasi dan dukungan masyarakat juga sangat diperlukan. Setidaknya dengan adanya peristiwa pengeboman beberapa waktu lalu, ia meminta agar kejadian sadis dan mengerikan tidak disebarluaskan. Dukungan moral dari masyarakat juga terus digelorakan untuk menunjukkan persatuan dan kesatuan.
"Saya berterima kasih kepada masyarakat di kabupaten/kota yang juga dengan cepat merespons bagus dan mendeklarasikan dukungan, kenyamanan, dan gotong royong," katanya.
"Tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai kelompok juga sudah berkumpul. Ini kita lakukan untuk membuat suasana menjadi tenang, menjadi nyaman, sehingga orang berkegiatan sosial, ekonomi, keagamaan, atau apa pun nanti bisa aman di Jawa Tengah," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol AhmadLuthfi mengatakan semua daerah di Jawa Tengah sudah diminta melakukan pengamanan super maksimal mulai hari ini hingga nanti pada saat perayaan Paskah.
"TNI-Polri sudah memberikan jaminan kepada masyarakat untuk melaksanakan ibadah. Kita imbau masyarakat agar melaksanakan kegiatan ibadah sebagaimana mestinya karena para Kapolres sudah di-briefing untuk mengklasifikasi tempat ibadah yang akan melaksanakan Paskah. Itu mulai hari ini sampai nanti menjelang pelaksanaan Paskah," tuturnya.
Ahmad menambahkan pengamanan itu juga melibatkan partisipasi dari komponen masyarakat, tidak hanya dari anggota TNI-Polri. Hal itu sudah terjalin di beberapa daerah.
"Artinya rasa memiliki terkait masyarakat yang melaksanakan ibadah tidak hanya dimiliki oleh TNI-Polri tetapi juga masyarakat yang ikut serta," pungkasnya.
(ega/ega)