Jenazah Pasutri Bomber Gereja Katedral Makassar Dimakamkan dalam 1 Liang

Jenazah Pasutri Bomber Gereja Katedral Makassar Dimakamkan dalam 1 Liang

Moehammad Bakrie - detikNews
Senin, 29 Mar 2021 19:56 WIB
Suasana pemakaman pasutri bomber Gereja Katedral Makassar
Suasana pemakaman pasutri bomber Gereja Katedral Makassar. (Moehammad Bakrie/detikcom)
Maros -

Dua jenazah pasutri bomber Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akhirnya dimakamkan. Keduanya dikebumikan di permakaman keluarga, Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru, Maros, Sulsel.

Kedua jenazah itu dibawa menggunakan dua ambulans milik Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dengan pengawalan ketat aparat bersenjata lengkap, Senin (29/3/2021) malam. Kedua pelaku diketahui bernama Muh Lukman dan Yogi Shafitri Fortuna.

Proses pemakaman yang dimulai tepat saat petang itu juga dihadiri oleh ibu pelaku dan sejumlah keluarganya. Dengan menggunakan dua peti, mereka dimakamkan di satu lubang besar tepat di sisi makam orang tua Lukman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proses pemakamannya berlangsung aman. Yang terlibat itu dari Brimob Polda Sulsel, Satsabhara Polres Maros dan dari Polsek. Ada juga tadi Pak Camat dan Pak Danramil," kata Kabagops Polres Maros Kompol Muh Jazardi di lokasi permakaman.

Sejak kecil, pelaku atas nama Lukman sudah ikut dengan ibunya tinggal di Makassar saat bapaknya meninggal dunia pada 2000 dan dimakamkan di kampung itu.

ADVERTISEMENT

"Jadi informasi warga ini adalah kampung orang tuanya. Tidak tinggal di sini. Sejak kecil sudah tinggal di Makassar bersama ibunya," lanjutnya.

Suasana pemakaman pasutri bomber Gereja Katedral MakassarSuasana pemakaman pasutri bomber Gereja Katedral Makassar. (Moehammad Bakrie/detikcom)

Dari informasi yang dihimpun, Lukman bersama Yogi menikah baru setahun yang lalu. Sebelum menikah, Lukman bekerja di salah satu vendor pengisian uang mesin ATM di Makassar. Namun, setelah menikah, ia berhenti dan tidak diketahui lagi pekerjaannya.

Istrinya sendiri, diketahui aktif ikut dalam pengajian di rumah tersangka teroris yang mati tertembak di Villa Mutiara, Makassar.

"Lahirnya juga di Makassar, tapi sempat tinggal sama Bapaknya di sini. Nah pas bapaknya meninggal, dia masih kecil itu di bawa sama ibunya ke Makassar. Nah, pas itu kita tidak tahu lagi," kata ketua RW setempat, Muzakkar.

Mendengar pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ternyata masih kerabatnya, Muzakkar mengaku kaget dan tidak percaya. Namun, setelah banyak polisi yang datang, ia pun akhirnya percaya.

"Yah awalnya saya kaget waktu dengan informasinya begitu. Nah, pas banyak polisi yang datang dan sampaikan ke saya begitu. Barulah saya percaya. Yah mudah-mudahan diterima di sisi Allah," ujarnya.

Simak Video: Datangi Gereja Katedral Makassar, JK: Ini Masalah Kemanusiaan

[Gambas:Video 20detik]



(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads