Waspada Xenofobia di Balik 2 Remaja WNI Diserang di Amerika

Round-Up

Waspada Xenofobia di Balik 2 Remaja WNI Diserang di Amerika

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Mar 2021 20:04 WIB
Studi Kriminolog Pastikan Adanya Rasisme dan Kebrutalan Polisi di Jerman
Foto: Ilustrasi DW (SoftNews)
Jakarta -

Dua remaja Indonesia-Amerika menjadi korban serangan di stasiun kereta di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. Kemlu meminta para WNI di AS waspada akan bahaya xenofobia.

Kedua remaja yang tidak disebutkan identitasnya ini menceritakan kejadian itu kepada NBC. Dilansir dari tayangan NBC, Jumat (26/3/2021), dua remaja itu awalnya sedang menunggu kereta di Stasiun SEPTA's City Hall.

Mereka mengatakan mendadak ada empat anak perempuan yang melakukan bullying ke keduanya. Sepotong peristiwa itu sempat direkam dengan ponsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu perempuan itu menampar temanku di sisi kanan wajahnya dan dia mulai menangis. Perempuan lain menampar sisi kiri wajahku beberapa kali sampai saya jatuh," kata salah satu remaja.

ADVERTISEMENT

Peristiwa itu disebut terjadi pada Minggu (21/3). Mereka mengatakan saat itu ada 15-20 orang lain di stasiun tersebut, namun sekelompok perempuan itu hanya menarget orang-orang Indonesia.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengungkap kronologi serangan terhadap dua orang remaja warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat (AS).

"Penyerangan dilakukan oleh sekelompok remaja putri warga African American saat kedua korban tengah menunggu kereta di stasiun City Hall Philadelphia," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan, Sabtu (27/3/2021).

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada 21 Maret 2021. Dua orang WNI yang menjadi korban penamparan itu adalah perempuan berinisial N (18) dan M (17).

"Para korban juga mendapatkan serangan verbal," ucapnya.

Judha menyebut kedua korban tidak mengalami luka fisik. Meski demikian, keduanya disebut mengalami syok.

"Para korban tidak menderita luka fisik, namun mengalami syok. Kejadian ini telah dilaporkan ke pihak berwajib," ucapnya.

Judha mengatakan KJRI New York telah melakukan penanganan, antara lain menghubungi kantor Wali Kota Philadelphia untuk meminta informasi mengenai tindak lanjut penanganan kasus itu.

"Untuk sementara, kasus ini dikategorikan sebagai tindakan harassment dan bullying. Polisi Philadelphia sedang menyelidiki rekaman CCTV kejadian dimaksud untuk menentukan apakah kasus ini bermotif rasial/kebencian terhadap etnis tertentu," ujarnya.

Waspada Xenofobia di AS

Sementara itu, KJRI setempat mengingatkan para WNI di sana untuk meningkatkan kehati-hatian.

"KJRI NY dan perwakilan RI di AS lainnya terus mengingatkan WNI untuk meningkatkan kehati-hatian atas kecenderungan meningkatnya xenophobia di AS," kata juru bicara Kemlu Teuku Faizasyah, Sabtu (27/3/2021).

Menurut kamus Mirriam Webster, 'xenophobia' adalah ketakutan dan kebencian terhadap orang asing atau orang luar atau apa pun yang asing atau dari luar.

Merespons kejadian itu, KJRI telah melakukan koordinasi dengan otoritas setempat. KJRI akan meminta informasi yang sebenarnya.

"KJRI New York telah menghubungi perwakilan kantor Wali Kota Philadelphia untuk menyampaikan keprihatinan (concern) serta meminta informasi mengenai tindak lanjut penanganan kasus dimaksud," kata Faizasyah.

Faizasyah mengatakan, berdasarkan keterangan kepolisian setempat, serangan itu masuk dalam kategori bullying. Namun otoritas setempat tengah menyelidiki rekaman CCTV yang ada.

"Pihak kepolisian informasikan bahwa untuk sementara kasus ini dikategorikan sebagai tindakan harassment dan bullying," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads