Effendi Simbolon PDIP Sindir Moeldoko sebagai Pak Naturalisasi

Effendi Simbolon PDIP Sindir Moeldoko sebagai Pak Naturalisasi

Danu Damarjati - detikNews
Sabtu, 27 Mar 2021 19:36 WIB
Anggota DPR Fraksi PDIP
Effendi Simbolon, politikus PDIP (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Sosok Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mendapat banyak sorotan belakangan ini. Lewat kongres luar biasa (KLB), Moeldoko, yang bukan orang Partai Demokrat, kemudian diangkat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat oleh pendukung KLB. Politikus PDIP Effendi Simbolon menyindir Moeldoko.

Sindiran ini dia ucapkan saat diskusi Polemik bertajuk 'Senjakala Regenerasi Parpol', yang disiarkan radio Trijaya FM, Sabtu (27/3/2021).

Awalnya, istilah 'naturalisasi' dia gunakan untuk menyebut sosok yang didatangkan dari luar untuk merekatkan suatu kelompok. Hal ini dia kemukakan saat ditanya oleh pemandu diskusi, apakah Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDIP adalah sosok perekat PDIP atau bukan. Mega bukan sosok perekat, tapi sosok pemimpin PDIP yang nasionalis dan religius. PDIP tidak butuh perekat karena partai itu tidak retak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu perekat di negeri kos-kosan sebelah mungkin itu. Akhirnya panggil pemain naturalisasi, mantan-mantan pemain liga Eropa," kata Effendi santai.

Diskusi ini dihadiri oleh politikus lain, yakni Arwani Thomafi dari PPP, Kamrussamad dari Partai Gerindra, dan Indra dari PKS. Ada pula Hendri Satrio sebagai pendiri lembaga survei KedaiKOPI.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, sebutan 'Pak Naturalisasi':

Tuan rumah diskusi, Margi Syarif, bertanya soal adanya gambar yang memasangkan Puan-Moeldoko sebagai pasangan calon pemimpin politik. Menurut Effendi, gambar itu tidak serius. Meski begitu, dia mendukung Puan untuk menjadi pemimpin.

"Karena saya termasuk yang mendukung Puan untuk maju, ya," kata Effendi.

"Tapi bukan sama Moeldoko?" tanya Hendri Satrio menyahut.

"Tapi bukan sama Pak Naturalisasi," jawab Effendi.

Halaman 2 dari 2
(dnu/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads