Langkah Hati-hati Pemerintah RI Kala Negara Lain Embargo Vaksin

Round-Up

Langkah Hati-hati Pemerintah RI Kala Negara Lain Embargo Vaksin

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Mar 2021 08:20 WIB
Ratusan lansia menjalani vaksinasi COVID-19 di kawasan Jakarta Utara. Seperti diketahui, lansia jadi salah satu kelompok prioritas yang menerima vaksin Corona.
Ilustrasi vaksinasi Corona (Pradita Utama/detikcom)
Jakarta -

Vaksinasi Corona di Indonesia terancam menemui kendala. Langkah sejumlah negara yang melakukan embargo vaksin bisa berdampak pada laju vaksinasi di Indonesia.

Kendala ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Budi awalnya mengungkapkan kabar baik bahwa vaksinasi Corona di Indonesia sudah mencapai 10 juta dosis.

"Alhamdulillah dan insyaallah hari ini vaksinasi akan menembus 10 juta vaksinasi," kata Budi usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (26/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, kecepatan vaksinasi harian mendekati 500 ribu penyuntikan per hari. Kecepatan ini akan disesuaikan dengan jumlah vaksin yang tersedia.

"Diharapkan bulan Maret dan April di mana ketersediaan vaksin adalah 15 juta per bulan, kita sudah sesuai kecepatan penyuntikannya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Dalam rapat tersebut, Budi juga menyampaikan potensi kendala vaksinasi Corona ke Presiden Jokowi. Kendalanya dari luar negeri adalah ada sejumlah negara yang menahan distribusi vaksin Corona karena negaranya sendiri mengalami lonjakan kasus.

"Terjadi lonjakan kasus di beberapa negara, termasuk di India, sehingga mulai terjadi embargo vaksin dan bisa mengganggu ketersediaan vaksin dalam beberapa bulan ke depan. Terutama yang berasal dari negara-negara yang melakukan embargo," papar Budi.

Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengambil langkah hati-hati. Paparan selanjutnya dari Menkes Budi Gunadi Sadikin dapat disimak di halaman berikutnya.

Lihat Video: Wajah Antusias hingga Tegang Warnai Vaksinasi Massal di Ciamis

[Gambas:Video 20detik]



Embargo vaksin yang dilakukan sejumlah negara membuat Indonesia perlu menyusun strategi. Ada langkah yang perlu dilakukan hati-hati agar tidak terjadi kekosongan vaksin.

"Kita perlu berhati-hati mengatur laju penyuntikan vaksin agar tidak terjadi kekosongan vaksin nantinya," kata Budi.

Budi mengungkapkan, beberapa negara di Eropa saat ini kembali mengalami lonjakan jumlah kasus COVID-19 karena adanya varian virus Corona baru. Presiden Jokowi, kata dia, pun meminta agar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro yang sudah menunjukkan hasil positif terus dipertahankan.

"Beberapa negara Eropa sudah terjadi kenaikan kasus kembali. Kita amati terjadinya karena ada strain baru yang sudah ada di Indonesia sejak Januari dan adanya mobilitas yang terlalu agresif pembukaannya. Sehingga arahan Bapak Presiden, coba dicari titik keseimbangan agar hasil yang sudah bagus karena PPKM mikro dan vaksinasi kita tidak kehilangan momentum perbaikannya. Dengan demikian, kita diharapkan terus turun dan tidak mengalami lonjakan seperti di Eropa," tutur Budi.

Seperti diketahui, saat ini sudah ada dua jenis vaksin yang digunakan di Indonesia, yaitu Sinovac dan AstraZeneca. Yang terbaru, Indonesia kedatangan 16 juta bahan baku Sinovac untuk diolah Bio Farma.

Halaman 2 dari 2
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads