MarkPlus, Inc kembali menggelar festival untuk para marketing enthusiast, yaitu WOW Brand Festive Day 2021 dengan tema The Art of Branding in Recovery Period. Dalam ajang bergengsi ini, detikcom meraih Gold Champion of Indonesia.
Di kategori 'Consumer Electronic, Telecomunication & Media (news website & news aggregator)' Wow Brand 2021, detikcom menempati urutan pertama mendapatkan penghargaan 'Gold Champion of Indonesia'. Menyusul di posisi kedua ada Kompas.com yang mendapat 'Silver Champion' serta Line Today di posisi ketiga mendapatkan 'Bronze Champion'.
Founder dan Chairman MarkPlus, Inc Hermawan Kartajaya mengapresiasi para pemenang dalam gelaran acara WOW Brand Festive Day 2021 yang digelar secara virtual, Kamis (25/03). Ini menunjukkan brand detikcom kredibel karena paling direkomendasikan konsumen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hermawan Kartajaya menjelaskan, Indonesia WOW Brand 2021 memang diberikan kepada brand yang paling direkomendasikan oleh masyarakat. Penghargaan ini berdasarkan oleh riset yang dilakukan terhadap 3.500 responden di Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar.
Terdapat lima aspek yang dilihat pada riset tersebut yang mengacu pada 5A, yaitu awareness, appealing, asking, act, dan advocate. Kelima aspek tersebut kemudian diukur menggunakan metode Brand Advocacy Ratio (BAR), untuk meihat bagaimana brand dapat mengubah awareness menjadi advocate.
Tahun ini, 300brandyang telah direkomendasikan oleh konsumen dikelompokkan dalam 100 kategori dan diumumkan pada acara WOW Brand Festive Day 2021 yang digelar secara virtual.
Hermawan Kartajaya, mengatakan, saat ini Indonesia tengah memasuki masa recovery dimana pemerintah tengah mendorong peningkatan investasi di Indonesia.
"Karena itu, para pelaku binis harus dapat mengambil momentum dengan melakukan investasi untuk memajukan usahanya. Sehingga di tahun 2025 pemilik brand di Indonesia dapat melakukan ekspor lebih besar dan jadi lebih banyak dikenal lagi di luar negeri," kata Hermawan.
Lebih lanjut, menurut Hermawan, para pemilik brand kemudian perlu memiliki jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship untuk dapat mengembangkan brand mereka. Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu opportunity seeker, risk taker, dan collaboration.
Opportunity seeker artinya pemilik brand harus dapat mengambil kesempatan yang ada dengan cepat. Konsumen akan lebih menghargai brand yang dapat bergerak dengan cepat. Sedangkan, risk taker di mana pemilik brand harus berani mengambil risiko untuk dapat memperkuat brand. Terakhir, collaboration yaitu brand juga perlu kolaborasi dengan berbagai pemain lainnya sehingga dapat menjangkau lebih banyak konsumen.
"Di era media sosial kita memang harus dapat melihat seberapa besar konsumen dapat merekomendasikan atau advocate brand milik kita. Selain BAR, ada pula PAR (Purchace Action Ratio), yaitu pengukuran yang membandingkan antara konsumen yang mengenal suatu brand dan membeli brand. Rumus keduanya pun telah digunakan di luar negeri seperti Vietnam, Malaysia, dan Jepang," kata pakar marketing dunia ini.
(hri/van)