Ibas Disayang, Ibas Diserang

Round-Up

Ibas Disayang, Ibas Diserang

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 26 Mar 2021 07:07 WIB
Jakarta -

Sengkarut kudeta Partai Demokrat terus menyeret nama Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, sedari awal isu hingga selesainya kongres luar biasa sepihak di Deli Serdang, Sumut. Ibas yang mulanya 'disayang' musuh-musuh politik kakaknya, Agus Harimurti Yudhoyono, kini diserang-serang.

Dirangkum detikcom, Jumat (26/3/2021), mereka yang melawan kepemimpinan Agus Harimurti atau AHY adalah Darmizal, Max Sopacua, Muhammad Rahmad, Jhoni Allen Marbun hingga Marzuki Alie. Kubu ini sepakat mendapuk Kepala KSP Moeldoko menjadi ketua umum PD versi KLB.

Sebelum menetapkan Moeldoko, kubu Deli Serdang juga menjagokan nama Ibas. Ibas disebut lebih berpengalaman ketimbang AHY yang menjadi Ketum Demokrat. Ibas saat ini menjabat Waketum Demokrat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang saya pahami, Mas Ibas itu menjadi kader Partai Demokrat, jauh lebih awal ketimbang banyak pengurus hari ini. Dia sudah berpengalaman menjadi ketua fraksi, berpengalaman sebagai anggota fraksi, berpengalaman menjadi sekjen, dan berpengalaman banyak hal di parlemen," kata Darmizal di Restoran Dapur Sunda Mal Bellagio, Jaksel, Selasa (2/2/2021).

Darmizal mengaku pernah beberapa kali bertemu Ibas. Dia menjelaskan Ibas adalah orang yang inklusif.

ADVERTISEMENT

"Itu kalau saya ya (bertemu Ibas), kalau yang lain saya tidak begitu (tahu). Tapi dengan Mas Ibas, saya lihat lebih well inform, lebih inklusif, gitu ya, dalam berdiskusi dan bertemu banyak orang," lanjutnya.

Darmizal juga sempat mengatakan Ibas adalah salah satu kandidat calon ketum Demokrat versi KLB. Nama Ibas disebut bersamaan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang belakangan menyatakan tak ingin ikut-ikutan polemik Demokrat.

Ibas yang saat itu dielu-elukan musuh politik AHY akhirnya buka suara juga. Ibas berterima kasih atas puja puji yang diterimanya, tapi dengan tegas dia mendukung AHY memimpin Demokrat.

"Jangan diadu-adu antara saya dgn Mas AHY yg juga kakak saya sendiri. Ucapan Terima Kasih atas 'GOOD WORDS out there' tapi, Mohon Maaf, tolong jangan adu domba saya ya," tulis Ibas melalui akun Twitter @Edhie_Baskoro seperti dilihat detikcom, Sabtu (27/2),

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Waktu berlalu, KLB Demokrat pun terselenggara dengan Moeldoko menjadi ketua umum baru. Ibas kini diserang kubu Moeldoko usai sempat disayang-sayang yang menggelar konferensi pers di Hambalang.

"Kami kembali lagi ke sini membuat Hambalang sebagai starting point prospeknya dari future-nya Partai Demokrat pimpinan Moeldoko sebagai ketua umum. Kenapa di sini, ini starting point Partai Demokrat pimpinan doktor Moeldoko untuk maju ke depan, insyaallah 2024 kami berjaya," ucap Max Sopacua, Kamis (24/3).

Di kubu Moeldoko, ada nama M Nazaruddin yang terjerat kasus itu. Lantas Max Sopacua menyinggung nama Ibas.

"Tidak disebutkan di media mana starting point-nya, apa kata Anas itu. Bagiannya tidak terlepas kalau kita menyampaikan, Pak Anas dapat berapa, Ibas dapat berapa, dan lain-lain dapat berapa, itu panjang nantinya. Yang jelas, mereka yang pernah terlibat, Andi Mallarangeng udah pernah masuk penjara juga. Gara-gara karena dia Menteri Olahraga. Yang membawahi Hambalang ini," ucap Max.

"Dan kalau yang lain sudah, Pak Anas masih menjalani proses hukum yang dibuat oleh pemerintah, yang kita pertanyakan yang lain yang tidak disentuh hukum, itu persoalannya," ucap Max.

Max kemudian ditanya soal pihak-pihak yang tak disentuh hukum yang disebutkannya tadi. Max menyebut Ibas.

"Ya Mas Ibas sendiri belum... (bicara tidak jelas). Ibas juga sudah disebutkan saksi berapa banyak? Kan belum. Yulianis menyebutkan juga, yang masuk penjara kan kita tahu siapa-siapa saja. Makanya kita kembali ke Hambalang supaya Anda tahu Hambalang, ini adalah starting point kami lagi, bukan untuk korupsi tapi untuk maju ke depan membela negara," ucap Max Sopacua.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads