Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meninjau lokasi kebakaran di Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur. Riza menceritakan keterangan warga soal puntung rokok yang berada di dekat motor yang diduga jadi pemicu kebakaran.
"Penyebab kebakaran hampir pasti bukan karena korslet atau gas atau kompor, tapi lebih karena ada motor yang terbakar. Letak motor tepat ada di depan rumah dan gang ini buntu," kata Riza kepada wartawan di lokasi kebakaran, Kamis (25/3/2021).
Riza mengaku prihatin atas kejadian kebakaran ini yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia. Dia mengatakan, berdasarkan cerita warga sekitar, kebakaran disebabkan oleh puntung rokok yang berada di dekat motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menurut keterangan tetangga, ada puntung rokok kemudian di dekat motor kemudian menimbulkan kebakaran," ucapnya.
Atas dasar itulah, Riza mengingatkan masyarakat DKI Jakarta memperhatikan tata letak motor di rumah. Selain itu, dia meminta warga juga tidak sembarangan membuang puntung rokok.
"Mohon perhatian motor diletakkan semestinya, kemudian bagi yang merokok juga membuang puntung rokok jangan sembarangan. Jadi sekali lagi bagi yang merokok dan sebagainya untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan. Tapi yang paling penting kesadaran kita sebagai warga melakukan upaya pencegahan," ujarnya.
Kemudian Riza menyampaikan pihak Pemprov DKI selama ini juga selalu menyosialisasi terkait pencegahan kebakaran. Dia menyebut ada total 198 RW di DKI Jakarta yang rawan terjadi kebakaran.
"Petugas kami melakukan sosialisasi dan simulasi pencegahan. Di rumah-rumah itu ditempelkan stiker RW waspada kebakaran atau kelurahan waspada kebakaran. Jadi berbagai regulasi kami buat, kami hadirkan aparat, dan kami lakukan sosialisasi pencegahan dan pengendalian daripada kebakaran. Dan semua kami hadirkan di Jaktim ini ada tidak kurang 800 petugas, 95 mobil kebakaran, 370 hidran di daerah Jaktim," ungkapnya.
"Yang paling penting agar warga Jakarta memperhatikan di 198 RW rawan kebakaran agar memperhatikan kompor, kabel-kabel standar SNI kemudian juga listrik juga diperhatikan stop kontak tidak ada yang ditumpuk atau sebagainya," lanjut Riza.
Diketahui kebakaran tersebut terjadi di kontrakan yang terdiri atas 4 petak. Ukuran setiap petak 4x5 meter. Kondisi rumah hancur sekitar 90 persen.
Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro mengatakan kontrakan yang terbakar itu terdiri dari 4 petak. Penghuni petak 1 dan 3 diduga sedang tertidur saat kebakaran itu terjadi, sementara petak 2 dan 4 terbangun sehingga bisa menyelamatkan diri.
"(Korban) tidurlah jam 04.20 WIB, mungkin tertidur, karena meninggalnya tertumpuk di kamar," sebut Tedjo.
Tedjo menyebut di kontrakan nomor 1 ada lima korban tewas yang semuanya berada di sebuah kamar. Kemudian jumlah korban di kontrakan nomor 3 juga lima orang.
(maa/gbr)