DPD RI luncurkan Program Computer Security Incident Response Team (CSIRT) bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI. Peluncuran program tersebut digelar di The Sultan Hotel Jakarta pada hari ini.
DPD telah ditunjuk oleh Kepala Badan Siber dan Siber dan Sandi Negara sebagai salah satu Instansi Pemerintah Pusat untuk Program CSIRT yang merupakan target Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Prioritas Nasional Tahun 2021.
Secara virtual, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memberikan apresiasi kerja sama antara Sekretariat Jenderal DPD RI dengan BSSN RI dalam program Launching CSIRT-DPD RI Tahun 2021 ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan pemanfaatan teknologi informasi ini diharapkan semakin meningkatkan sistem keamanan informasi yang dikelola oleh DPD RI. Keamanan siber sangat diperlukan dalam mengelola data. Melalui peluncuran program CSIRT-DPD RI ini diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada kegiatan DPD RI," ucap LaNyalla dalam keterangannya, Kamis (25/3/2021).
Sementara itu, Wakil Ketua DPD RI Sultan B Najamudin saat membuka launching mengungkapkan tantangan zaman dipengaruhi oleh berbagai faktor domestik, regional dan global, perkembangan teknologi mengubah berbagai hal, salah satunya keamanan sistem informasi.
"Informasi saat ini bisa bebas dan cepat beredar di masyarakat secara real time. Kebebasan informasi membutuhkan norma dan aturan, kalau tidak maka akan berdampak buruk. Termasuk situasi politik nasional di setiap tingkatan seperti informasi hoax yang mengancam persatuan dan kesatuan," ucap Senator Bengkulu itu.
"Hoax selalu menjadi momok pemecah belah persatuan, untuk itu kita harus senantiasa menjadikan ke-bhinneka-an sebagai alat perekat. Demi menciptakan kebenaran di ruang digital perlu regulasi aplikatif dan sistem yang kuat. Atas nama Pimpinan DPD RI mengucapkan selamat atas peluncuran DPD RI-CSIRT ini," lanjut Sultan.
Wakil Kepala BSSN RI Dharma Pongrekun mendukung dan mengapresiasi tim DPD RI-CSIRT. Kemajuan teknologi informasi keamanan siber menjadi isu strategis, bahkan di depan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2020 lalu Presiden Joko Widodo menyampaikan Indonesia harus siaga menghadapi ancaman siber dan penyalahgunaan data dalam teknologi informasi. Sepanjang 2020 BSSN menemukan kurang lebih 495 juta serangan siber bersifat teknis dan sosial.
"Saat ini bisa dikatakan data lebih berharga daripada minyak, kita harus tanggap terhadap perang siber. Adanya revolusi industri 4.0 menghadirkan infrastruktur fisik dan nonfisik atau ruang siber. Potensi ancaman nyata baik teknis dan sosial, CSIRT ini diharapkan dapat mendukung terciptanya tata kelola pemerintah yang bersih, transparan, efisien dan akuntabel," jelasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Ketua BULD DPD RI Marthin Billa, Ketua BAP DPD RI Bambang Sutrisno, Ketua BK DPD RI Leonardy Harmainy, Sekretaris Jenderal DPD RI Rahman Hadi, Deputi Administrasi Lalu Niqman Zahir dan Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN Yoseph Puguh Eko Setiawan.
Simak Video: BSSN Deteksi 495 Juta Serangan Siber di Indonesia Pada 2020