Cerita Gubsu Pusing Sering Dituduh Bawa Kerabat Jadi Pejabat di Sumut

Cerita Gubsu Pusing Sering Dituduh Bawa Kerabat Jadi Pejabat di Sumut

Ahmad Arfah Fansuri - detikNews
Kamis, 25 Mar 2021 14:27 WIB
Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi (Ahmad Arfah/detikcom)
Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi (Ahmad Arfah/detikcom)
Medan -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi bercerita soal banyak yang menuduhnya memasukkan kerabat menjadi pejabat di Sumut. Edy mengaku hal ini membuatnya pusing.

"Saya orang sini, istri orang sini, sekolah di sini, dari sekian besar termasuk Pak Ijeck (Wagub Sumut Musa Rajekshah) ini, sekolah di sini, besar di sini. Terus nanti salah satunya calon anda sekalian pasti bersangkutan dengan kalau nggak saudara saya, famili saya, ada famili istri, kawan istri, kawan SMP, atau kawan SMA. Ini menjadikan persoalan," kata Edy di Aula Tengku Rizal Nurdin, Medan, Kamis (25/3/2021).

Hal ini disampaikan Edy saat acara bersama Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Hadir pada kegiatan ini Komisioner KASN, Agus Pramusinto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edy mengatakan hal itu bukan hanya terjadi kepada dirinya. Dia mengatakan Wagub Musa 'Ijeck' juga ikut dituduh memasukkan kerabat menjadi pejabat di Sumut.

"Apalagi Pak Ijeck Ketua Golkar, pas kebetulan bapaknya saudara Anda Golkar, 'oh iyalah pasti dari Golkar'," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Edy menyebutkakn, jika kerabat-kerabat mereka itu dilantik, akan ada pihak yang melaporkannya. Laporan itu dikirim ke KASN.

"Dan ini terus terjadi, pusing saya menguraikan ini Pak Agus," jelasnya.

Edy menepis anggapan itu. Dia memastikan tidak akan memilih pejabat karena faktor kekerabatan hingga soal agama seseorang. Dia mengatakan akan memilih pejabat sesuai dengan kemampuan.

"Saya berani menyampaikan ini karena di provinsi sendiri tidak ada urusan politik, tidak ada urusan agama, tidak ada urusan siapa, bagaimana, saya butuh orang itu pantas di organisasi ini," jelasnya.

Hal ini, kata Edy, yang membuat belum ada yang mengisi jabatan Kepala Dinas Pendapatan Sumut selama dua tahun. Edy mengatakan jabatan itu belum diisi karena belum ada yang lolos seleksi.

"Buka open bidding nggak lulus-lulus. Dispenda Sumut udah 2 tahun nggak lulus lulus, ditegur KASN, kenapa? Inilah jawabannya," paparnya.

(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads