Soal Keamanan Vaksin, Ahli: Efek Samping Selagi Wajar Tidak Masalah

Soal Keamanan Vaksin, Ahli: Efek Samping Selagi Wajar Tidak Masalah

Angga Laraspati - detikNews
Kamis, 25 Mar 2021 14:14 WIB
Para Lansia menerima suntikan vaksin COVID-19 di Gedung Balai Besar Pelatihan Kesehatan, Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (24/3). Begini ekspresi para Lansia saat disuntik.
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Pemerintah telah melakukan distribusi dan pelaksanaan vaksinasi menggunakan jenis vaksin COVID-19 AstraZeneca di sejumlah daerah pekan ini. Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan Dr. dr. Erlina Burhan mengatakan vaksin ideal adalah yang memiliki tingkat efikiasi baik, serta aman. Termasuk salah satunya Vaksin Astrazeneca yang memiliki efikasi yang memenuhi kriteria.

"Penelitian di beberapa negara menunjukkan efikasi yang bervariasi antara 60-90 %, dan itu sudah memenuhi rekomendasi dari WHO yaitu di atas 50%. Lagi pula vaksin Astrazeneca juga sudah dipakai di banyak tempat di Eropa dan banyak negara," ujar Dr. Erlina dalam keterangan tertulis, Kamis (25/3/2021).

Terkait dengan sejumlah efek samping yang terjadi di beberapa negara, Dr. Erlina menyatakan sudah dilakukan penelitian yang menunjukkan efek samping tersebut tidak berhubungan dengan vaksin AstraZeneca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr. Erlina mengungkapkan vaksin-vaksin yang telah melewati uji klinis fase 3 dan telah mendapatkan izin dari WHO merupakan vaksin yang aman untuk digunakan. Seperti vaksin AstraZeneca dan vaksin-vaksin lainnya yang telah melewati uji klinis fase 3 dan yang sudah mendapatkan izin dari WHO sudah aman. "Untuk memastikan efektivitas, keamanan, meminimalkan efek samping, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) juga telah selesai melakukan kajian dan merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca ini," katanya.

"Kalaupun ada berita efek samping, selagi masih wajar, menurut saya tidak masalah. Saya mengimbau bagi masyarakat untuk termotivasi melakukan vaksinasi karena memang vaksinasi ini manfaatnya jauh lebih banyak dibandingkan kekurangannya," tutur Dr. Erlina.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan setidaknya dibutuhkan 180 juta jiwa penduduk untuk divaksinasi agar tercapai herd immunity.

"Untuk mencapai itu dibutuhkan vaksin dengan jumlah dosis yang sangat banyak. Pemerintah telah berusaha sedemikian rupa untuk mendapatkan vaksin-vaksin lainnya selain Sinovac dan AstraZeneca karena kebutuhan kita sangat banyak dan ini perlu kita apresiasi," ucap Dr. Erlina.

Ia berharap masyarakat Indonesia dapat memotivasi diri, keluarga, lingkungan sekitarnya untuk menjalani vaksinasi COVID-19.

"Hingga saat ini, sudah 5 jutaan orang yang telah divaksinasi. Saya bisa mengatakan bahwa vaksinasi ini aman. Kalaupun kemudian ada berita sakit berat, itu sudah diklarifikasi tidak ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan," tegas Dr. Erlina.

Dr. Erlina juga menitip pesan agar masyarakat dapat cerdas dalam menerima suatu berita. Masyarakat tetap harus mencari referensi, serta melakukan konfirmasi dan klarifikasi.

"Jadi, jangan mendengar berita terus langsung bereaksi. Tapi perlu untuk mencermatinya, dan jika dibutuhkan, berdiskusilah dengan orang yang mengerti supaya tahu bagaimana harus bersikap," katanya

Dr. Erlina berharap agar percepatan pelaksanaan vaksinasi ini terus dilakukan oleh pemerintah. Salah satu caranya dengan menambah tempat-tempat pelaksanaan vaksinasi, menambah jumlah vaksinator, dan juga waktu pelaksanaan vaksinasi yang tidak harus weekdays tetapi juga weekend dan hari libur.

"Tempatnya bukan saja rumah sakit dan puskesmas tetapi juga lebih memberdayakan tempat umum untuk mengadakan vaksinasi massal, seperti di pusat perbelanjaan, perkantoran, atau yang seperti di Gelora Bung Karno sekarang ini," tandas Dr. Erlina

"Saya harap ini akan terus dimanfaatkan agar percepatan vaksinasi ini segera kita capai karena kita tujuannya menuju herd immunity. Kalau itu belum tercapai, maka resiko penularan akan terus terjadi," tambahnya.

Dalam kondisi Indonesia yang membutuhkan banyak vaksin dan dukungan sebagian besar masyarakat untuk bersedia divaksinasi, Dr. Erlina berharap agar masyarakat tidak memilih-milih jenis vaksin yang akan diterima.

"Pandemi ini sudah berjalan lebih dari satu tahun dan kita sudah banyak menderita. Jadi, tidak usahlah pilih-pilih. Gunakan vaksin yang tersedia. Vaksin yang tersedia itu menurut saya pasti sudah terjaga keamanannya, dan efikasinya pasti sudah memenuhi kriteria," imbuh Dr. Erlina.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads