Kelompok Tani Cabai binaan Desa Sokong Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai panen. Desa Sokong merupakan salah satu desa di NTB yang aktif mengimplementasikan Kampung Sehat 2.
Diketahui perangkat Desa Sokong tengah berupaya hidupkan lahan tidak produktif menjadi lahan produktif. Salah satunya dengan melakukan pembinaan terhadap petani untuk tanaman hortikultura jenis cabai.
"Khususnya di wilayah Sokong lahan sudah tergarap 2 hektare untuk ditanami hortikultura. Sehingga, kebutuhan pangan masyarakat lokal dapat terpenuhi," kata Bhabin Kamtibmas Desa Sokong Abdurrahman dalam keterangan tertulis, Selasa (23/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdurrahman mengatakan masyarakat Desa Sokong kini tengah fokus mengembangkan tanaman hortikultura. Ke depan akan diproyeksikan menjadi sentra komoditas cabai merah keriting di Lombok Utara (Lotara).
Di samping tanaman hortikultura, pihak Desa Sokong juga mengimbau masyarakat untuk menanam tanaman buah seperti melon, anggur dan kelengkeng. Petani Desa Sokong terus didampingi Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) guna memaksimalkan fungsi tiga pilar TNI- POLRI, Pemdes ditambah Dinas Pertanian melalui berbagai penyuluhan.
"Tiga pilar ini tugasnya mendampingi dengan bagi peran, juga meliputi kegiatan penyuluhan untuk tetap bertani di masa pandemi. Kami apresiasi para petani yang tetap aktif meski di tengah kekhawatiran virus Corona ini," jelasnya
Sementara itu, Anggota Bimmas Bripka Kurniawan untuk Desa Sokong mengatakan pihaknya mendampingi para petani dengan memperhatikan imbauan pencegahan virus Corona dari pemerintah.
![]() |
Imbauan itu dilakukan di saat Poktan sedang pertemuan dengan anggota, saat pengolahan lahan hingga di waktu panen dengan tetap mematuhi Prokes dan 5M baik sedang pertemuan kelompok, hingga saat panen.
"Misalnya memakai masker, physical distance, dan menjaga kebersihan usai bertani," imbuhnya.
PPL Desa Sokong dari Dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) Yodi Cahyono, SP terus melakukan pendampingan terhadap petani di Desa Sokong, guna memastikan keberlangsungan produksi di tengah mewabahnya virus Corona.
"Untuk saat ini petani mulai berinovasi dengan memanfaatkan lahan terlantar, seperti yang dilakukan kelompok berkah bersama dusun Batu Ampar Desa Sokong," jelas Yodi.
![]() |
Sejalan dengan itu, Ketua Kelompok Tani Berkat Bersama Taupik Hidayat menerangkan panen cabe kali ini cukup puas dirasakan. Pasalnya bertepatan dengan tingginya hargai cabai saat ini. Harga di pasaran saja per kilogram mencapai Rp 150.000.
"Tahun lalu kami rugi, ini jadi pengalaman namun sekarang Alhamdulillah semoga hasil panen dapat menutupi kerugian tahun lalu," harapnya.
(akn/ega)