Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait ketersediaan warga untuk divaksinasi COVID-19. Hasilnya, mayoritas responden mau divaksinasi.
Survei ini dilakukan pada 28 Februari-8 Maret 2021. Survei ini menggunakan metodologi multistage random sampling. Ada 1.220 responden dalam survei ini. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei iniΒ± 3.07% pada tingkat kepercayaan 95%.
SMRC mengajukan pertanyaan 'Jika vaksin sudah tersedia, apakah Ibu/Bapak akan melakukan vaksinasi Covid-19?'. Hasilnya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, akan: 46%
Tidak akan: 29%
Pikir-pikir dulu: 23%
TT/TJ: 2%
"Sangat banyak warga, 29%, yang tidak mau divaksin. Hanya 46% warga yang mantap mau divaksin. Selebihnya ada 23% yang pikir-pikir dulu/ragu, dan 2% tidak menjawab," demikian tulis SMRC.
SMRC juga menyurvei terkait kepercayaan responden terhadap vaksin COVID-19 yang disediakan pemerintah. Pertanyaan yang diajukan yakni ' Apakah Ibu/Bapak sangat percaya, percaya, tidak percaya atau sangat tidak percaya bahwa Vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah aman bagi kesehatan penggunanya?'. Apa hasilnya?
Sangat percaya: 6%
Percaya: 58%
Tidak percaya: 24%
Sangat tidak percaya: 1%
TT/TJ: 1%
"Sekitar 64% warga percaya/sangat percaya bahwa Vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah aman bagi kesehatan penggunanya. Ada 25% yang tidak percaya, dan 11% tak punya sikap," lanjut SMRC.
SMRC juga merilis hasil survei terkait kepercayaan terhadap vaksin buatan Amerika Serikat (AS) dan RRC atau China. Hasilnya, kepercayaan kepada vaksin dari 2 negara tersebut relatif sama.
Percaya
AS: 45%
RRC: 43%
Tidak Percaya
AS: 34%
RRC: 37%
TT/TJ
AS: 21%
RRC: 20%