"Dari konteks ilmu pengetahuan saya jawab begitu ya. Pengembangan vaksin itu sudah lama terjadi, dan proses pengembangan vaksin itu pasti memerlukan tahapan yang begitu detail," kata Wiku di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (22/3/2021).
Wiku membenarkan pembuatan vaksin virus Corona ada yang memakai bahan dasar enzim yang berasal dari babi. Meski begitu, dia mengatakan masyarakat harus melihat manfaat dari sebuah vaksin.
"Salah satunya adalah menggunakan enzim sebagai katalisator, kebetulan enzim katalisatornya ini adalah tripsin yang sering dipakai dan memang sumbernya ada yang dari babi. Tapi ada juga yang bukan dari seperti itu," ucapnya.
"Jadi memang pengembangan vaksin itu sementara ini di dunia yang efektif modelnya seperti itu. Dan kita harus tahu bahwa di dalam penggunaan vaksin, aspek manfaat harus dinilai. Dan itu sudah di-review oleh MUI dan MUI sudah mengeluarkan pernyataan," jelas Wiku.
AstraZeneca pun membantah keterangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa vaksinnya mengandung babi. Kini MUI memberi keterangan lanjutan bahwa vaksin AstraZeneca menggunakan bahan dari babi dalam proses pembuatannya.
"Pada tahap penyiapan inang virus terdapat penggunaan bahan dari babi berupa tripsin yang berasal dari pankreas babi," demikian bunyi keterangan tertulis dari Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) MUI, Muti Arintawati, diterima detikcom pada Senin (22/3).
Meski demikian, MUI masih membolehkan penggunaan vaksin tersebut karena dalam keadaan darurat. AstraZeneca masih boleh digunakan karena kapasitas vaksin belum mencukupi. Fatwa 'boleh digunakan' pada vaksin AstraZeneca akan gugur jika stok vaksin di RI sudah mencukupi.
Tripsin adalah getah perut yang dibawa oleh aliran darah ke pankreas, merupakan unsur yang penting dalam pencernaan. Tripsin babi digunakan untuk memisahkan sel inang dari microcarrier-nya.
Selain pada tahap penyiapan inang, zat mengandung babi dipakai pada penyiapan bibit vaksin rekombinan.
"Pada penyiapan bibit vaksin rekombinan (Research Virus Seed) hingga siap digunakan untuk produksi (tahap master seed dan working seed) terdapat penggunaan tripsin dari babi sebagai salah satu komponen pada media yang digunakan untuk menumbuhkan E. coli dengan tujuan meregenerasi transfeksi plasmid p5713 p-DEST ChAdOx1 nCov-19," kata Muti Arintawati.
Lihat juga Video: Jokowi Sebut Para Kiai di Jatim Siap Terima Vaksin AstraZeneca
[Gambas:Video 20detik] (sab/tor)