Muzani Minta Kader Gerindra Sukseskan Vaksinasi Demi Pemulihan Ekonomi Bali

Muzani Minta Kader Gerindra Sukseskan Vaksinasi Demi Pemulihan Ekonomi Bali

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 21 Mar 2021 14:42 WIB
Ahmad Muzani
Foto: Ahmad Muzani
Jakarta -

Wakil Ketua MPR yang juga Sekjen Gerindra Ahmad Muzani meyakini vaksinasi akan mengakhiri pandemi Covid-19. Muzani meminta kader kader Gerindra membantu percepatan vaksinasi.

Permintaan tersebut disampaikan Muzani dalam rapat koordinasi bersama para legislator serta Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) se-Provinsi Bali di Inna Sindhu Beach Hotel, Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (20/3) kemarin. Muzani meminta kader Gerindra mengambil peran dalam percepatan pemulihan ekonomi, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Bali.

Lebih spesifik, peran yang diharapkan dijalankan kader Gerindra adalah dalam menyosialisasikan vaksinasi Covid-19. Muzani pun menyinggung perbedaan pandangan yang terjadi selama kontestasi pemilihan umum (pemilu) harus segera dikesampingkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat potensial bangsa ini dikompor sana-dikompor sini yang akhirnya salah paham, maka kekuatan-kekuatan yang ada harus menjadi perekat persatuan persatuan. Dan salah satu yang menjadi perekat persatuan yang penting selain banyak faktor adalah partai politik," ujarnya dalam pernyataan tertulis, Minggu (21/3/2021).

Indonesia saat ini sedang menggeber vaksinasi Covid-19. Berbagai prediksi soal berakhirnya pandemi setelah vaksinasi pun bermunculan.

ADVERTISEMENT

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, memprediksi bahwa Indonesia akan segera mencapai herd immunity sebesar 70 persen pada Maret 2022, yakni terhitung 15 bulan usai vaksinasi COVID-19. Hal tersebut disampaikannya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, menurutnya, hal tersebut mungkin tercapai lantaran Indonesia telah memulai vaksinasi virus Corona sejak Januari 2021 lalu.

Sama dengan Bappenas, Menteri Kesehatan Budi Gunandi Sadikin, mengatakan Indonesia diharapkan dapat mencapai kekebalan kelompok pada Maret 2022. Hanya saja, ia juga menyebut bahwa target tersebut akan tercapai tergantung dengan ketersediaan vaksin yang ada hingga saat ini. Budi turut mengungkap bahwa penentuan kelompok masyarakat dalam vaksinasi tahap 1 dan 2 tentunya bertujuan untuk mencapai herd immunity dengan harapan bisa segera dipercepat hingga 2021.

Menurut Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandrio, herd immunity di Indonesia belum bisa terbentuk di tahun 2022, mengingat saat ini ketersediaan vaksin dan pemberiannya dianggap cukup lambat. Target 1 juta vaksinasi COVID-19 per harinya pun masih belum bisa tercapai.

Tim riset Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyebut wabah COVID-19 di Indonesia dapat segera terkendali pada September 2021. Menurut perhitungan TIM FKM UI, cakupan vaksinasi yang diperlukan harus mencapai 70.980.000 orang, dengan jumlah vaksinasi 930 ribu suntikan per hari.

Lebih lanjut, FKM UI memberikan perkiraan wabah Corona di Indonesia bisa dikendalikan lebih cepat dari September 2021 jika pemerintah menggunakan tambahan vaksin seperti Pfizer, AstraZeneca, hingga Novanax dengan efikasi vaksin lebih tinggi.

Dalam perhitungan yang dilakukan oleh Bloomberg, Indonesia membutuhkan waktu selama 10 tahun untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, yakni saat 75 persen dari populasi sudah menerima dua dosis vaksin COVID-19. Perkiraan tersebut berdasarkan rata-rata vaksinasi COVID-19 di Indonesia yang hanya sebanyak 64.187 dosis per hari.

(tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads