PAN: Tarif GeNose Jangan untuk Cari Profit!

PAN: Tarif GeNose Jangan untuk Cari Profit!

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 19 Mar 2021 07:54 WIB
Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay (Rahel/detikcom)
Foto: Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay (Rahel/detikcom)
Jakarta -

PAN mewanti-wanti tes virus Corona (COVID-19) dengan GeNose C19 tidak digunakan untuk mencari keuntungan atau profit. PAN meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjelaskan perincian biaya penyediaan GeNose yang rencananya akan dinaikkan menjadi Rp 30.000.

"Berharap betul pada tiket ini agar GeNose ini jangan dijadikan sebagai ranah untuk mencari profit. Karena kalau mencari profit itu tidak sejalan dengan misi awal dari pada para peneliti ketika mereka mau menciptakan GeNose ini, justru ini GeNose ini diciptakan untuk membantu pemerintah bagaimana lebih mudah untuk melakukan tes," kata Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Pertaonan Daulay kepada wartawan, Kamis (18/3/2021).

Saleh meminta agar PT KAI menjelaskan alasan akan menaikkan tarif tes GeNose. Saleh mempertanyakan jika kenaikkan GeNose hanya untuk meningkatkan mutu pelayanan kereta api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan pihak yang menaikkan ini harus menjelaskan kepada kita latar belakangnya, jika itu hanya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan yang mereka miliki saya kira sejauh ini masih bisa dipahami, karena kalau dibandingkan dengan tes lainnya antigen, rapid test, PCR swab jauh lebih mahal. Menurut saya itu harus dipastikan dan itu harus disosialisasikan dengan baik oleh pihak penyedia layanan ini sehingga tidak menimbulkan dugaan seperti tadi itu," tuturnya.

Ketua DPP PAN itu meminta KAI memaparkan uang yang diperoleh dari pemeriksaan GeNose itu. Dia mengatakan jika GeNose dijadikan bisnis perlu ditertibkan.

ADVERTISEMENT

"Jadi KAI itu harus membuka jelas penggunaan uang yang mereka dapatkan dari GeNose itu. Karena kan itu kan orang yang setiap naik kereta api harus dites, itu kan banyak yang menggunakan, berarti mereka mendapatkan keuntungan. Jadi itu yang harus dibuka, betul nggak kalau misalnya mereka itu hanya memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan atau peningkatan kualitas untuk pelayanan atau malah mengejar bisnisnya, kalau mengejar bisnis tentu ini harus ditertibkanlah," katanya.

Menurut Saleh perincian untuk pengadaan tes GeNose harus jelas. Dia meminta KAI untuk membuka perincian pengadaan GeNose itu.

"Rinciannya, sebetulnya gini. Kalau mau dirinci kan kelihatan. Misalnya untuk beli plastiknya sekian, beli ininya sekian dan untuk petugasnya sekian dan sekian. Selama ini kan belum dijelaskan. Kita berharap seminim mungkin harganya supaya sedapat mungkin menjangkau seluruh masyarakat baik yang mampu maupun tidak mampu," sebut Saleh.

Simak penjelasan KAI soal kenaikan tarif tes GeNose pada halaman selanjutnya.

Saksikan juga 'MUI Terima Alat Tes Covid-19 GeNose dari Kemenristek':

[Gambas:Video 20detik]



Untuk diketahui, PT KAI akan menaikkan tarif GeNose C19 anak naik mulai Sabtu (20/3) mendatang. Dari yang awalnya Rp 20 ribu per orang, tarif yang dikenakan menjadi Rp 30 ribu.

"KAI akan semakin meningkatkan pelayanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun dengan secara bertahap menambah lokasi pemeriksaan GeNose C19," ujar VP Public Relations KAI, Joni Martinus, dalam keterangan tertulis yang dikutip detikcom, Kamis (18/3).

Untuk meningkatkan pelayanan, pemeriksaan GeNose C19 di stasiun nantinya akan terintegrasi dengan ticketing system KAI sehingga hasil pemeriksaan GeNose C19 pelanggan akan otomatis muncul pada layar boarding petugas. Saat ini fitur tersebut sedang dalam tahap finalisasi.

Selain menaikkan tarif, secara bersamaan KAI menambah 9 stasiun yang menyediakan layanan pemeriksaan GeNose C19, yaitu di Stasiun Bekasi, Kiaracondong, Cirebon Prujakan, Tegal, Kutoarjo, dan Lempuyangan. Kemudian ada juga di 3 stasiun lainnya, yaitu Stasiun Semarang Poncol, Jombang, dan Sidoarjo.

"Enam stasiun di antaranya merupakan kerja sama antara KAI dan Farmalab, anak perusahaan Indofarma. Sedangkan 3 stasiun lainnya adalah kerja sama antara KAI dan Rajawali Nusindo," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads