Tekan Angka Kematian, PAN Minta Pemprov DKI Edukasi Warga Tak Takut ke Faskes

Tekan Angka Kematian, PAN Minta Pemprov DKI Edukasi Warga Tak Takut ke Faskes

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Jumat, 19 Mar 2021 07:24 WIB
Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Oman Rohman Rakinda
Oman Rohman Rakinda (Foto: Pribadi)
Jakarta -

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan angka kematian akibat virus Corona di Jakarta naik karena warga tidak melapor bahwa memiliki gejala. PAN DKI Jakarta menekankan bahwa Satgas dan Pemprov DKI harus meningkatkan edukasi kepada warga mengenai pendemi COVID-19.

"Gugus Tugas COVID-19 dan Pemprov harus kampanyekan, harus edukasi warga jangan takut ke faskes (fasilitas kesehatan) untuk perawatan COVID-19, supaya mendapat perawan lebih dini," sebut Sekretaris Fraksi PAN DPRD DKI Jakarta, Oman Rohman Rakinda kepada wartawan, Kamis (18/3/2021).

Oman prihatin dengan kenaikan angka pasien COVID-19 yang meninggal itu. Dia kemudian membandingkan dengan jumlah ketersediaan raung isolasi yang menurun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya, kita prihatin dengan kenaikan prosentase kasus kematian di Jakarta. Padahal tingkat hunian faskes untuk COVID jauh menurun, isolasi menurun, perawatan dan ICU pun menurun," katanya.

Oman mengungkapkan ada dua alasan meningkatnya kasus kematian akibat COVID-19. Salah satunya adalah pasien yang terlambat mendapatkan perawatan.

ADVERTISEMENT

"Ada 2 kemungkinan meningkatnya kasus kematian, pertama kasus penderita yang sudah lama dalam perawatan akhirnya meninggal dunia, kedua bisa jadi karena kasus penderita baru yang telat masuk ke faskes untuk perawatan. Bisa jadi warga yang bergejala telat datang ke faskes, ketika datang ke faskes gejalanya sudah berat," katanya.

Simak juga 'Wagub soal Reformasi Birokrasi: DKI Banyak Melakukan Perubahan':

[Gambas:Video 20detik]



Wagub DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria sebelumnya mengatakan terjadi peningkatan terhadap angka kematian akibat COVID-19 dari 1,6% menjadi 1,7%. Ahmad Riza Patria menyebut kenaikan ini disebabkan lambatnya pemeriksaan dan penanganan warga bergejala COVID-19.

"Jadi memang ada penambahan tingkat kematian dari 1,6% menjadi 1,7%, (peningkatan) ada 0,1% disebabkan karena lambatnya pemeriksaan dari warga," kata Riza saat kepada wartawan, di Balai Kota Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Dia menuturkan saat ini banyak warga yang memiliki gejala COVID-19 tapi enggan melaporkannya ke fasilitas kesehatan (faskes) terdekat. Padahal, hal tersebut bisa menyebabkan penanganan menjadi tertunda.

"Menurut data yang kami terima dari Dinkes disebabkan adanya, banyaknya yang terlambat respons gejala dalam tubuh, terlambat melaporkan sehingga penanganan jadi terlambat," jelasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads