Pasien yang diduga sebagai anggota Brimob Bharaka Zainal Abidin korban Tsunami Aceh 2004 sudah 12 tahun dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh. Pasien tersebut dirawat sejak 2009.
"Pasien kita ini sudah berada di RSJ sejak 2009. Kami sudah anggap pasien ini pasien gelandangan," kata Direktur RSJ Banda Aceh dr Makhrozal kepada wartawan, Kamis (18/3/2021).
Makhrozal mengatakan pasien itu dibawa ke RSJ oleh kepala desa di Sampoinet, Aceh Jaya. Pihak RSJ sempat memulangkan pasien yang biasa dipanggil Pak Zainal itu. Namun tidak ada keluarga di daerah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasien diduga Bharaka Asep itu selanjutnya dirawat di RSJ hingga sekarang. Menurut Makhrozal, Pak Zainal dalam kondisi baik.
"Alhamdulillah pasiennya baik-baik cuma kita belum bisa komunikasi dengan baik," jelasnya.
Pihak RSJ telah berkoordinasi dengan Polda Aceh untuk memastikan pasien itu Asep atau bukan. Tim Biddokkes Polda Aceh sudah mengambil sampel darah, sidik jari, serta pemeriksaan tanda-tanda fisik.
"Tadi sudah diperiksa dari tubuh apakah ada tanda yang bisa dikenali oleh keluarga atau teman-teman," ujarnya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy mengatakan polisi bakal berkoordinasi dengan pihak keluarga di Jawa Barat untuk memastikan itu Bharaka Asep. Polda Aceh juga berkoordinasi dengan kesatuan asal Asep, yaitu Resimen I Kedung Halang Bogor.
"Asep sebelumnya BKO ke Aceh dan dinyatakan hilang pada saat gempa bumi dan tsunami pada tahun 2004 lalu," ujar Winardy.
Simak juga video 'Viral Pria Bakar Bendera Merah Putih, Polda Aceh Bergerak':