Beberapa waktu lalu, ruas Jl Raya Industri di Kabupaten Bekasi ini dikeluhkan warga. Kondisi jalan strategis ini rusak namun tak kunjung diperbaiki. Kini, Dinas Bina Marga Jawa Barat telah selesai memperbaiki.
Ruas Jl Raya Industri yang rusak ada di Pasirsari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Kerusakan berlokasi usai flyover Jl Raya Cikarang-Cibarusah, depan persimpangan dengan Jl Mulia Industri Raya.
Jalan ini strategis karena mengarah ke Kawasan Industri Jababeka. Warga juga menggunakan jalan ini untuk menuju Kalimalang yang bisa menuju Jakarta (ke barat) atau arah Cikampek (ke timur).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom Do Your Magic mulai memberitakan kondisi kerusakan di jalan ini pada Kamis, 4 Maret 2021, atau dua pekan lalu.
Menurut warga setempat, kerusakan parah sudah berlangsung lama sekitar sebulan sebelumnya, namun sebenarnya jalanan ini sudah langganan rusak karena perbaikan yang ada sebatas tambal sulam.
Perbaikan dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas I Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (UPTD I DBMPR) Jawa Barat. Perbaikan dilakukan dua kali, pertama pada 9 Maret dan 15 Maret kemarin.
![]() |
Kini jalanan sudah selesai diperbaiki. Berikut adalah perbandingan 'before' (sebelum perbaikan) dan 'after' (sesudah perbaikan):
1. Permukaan
Before
Pada 4 Maret, nampak kerusakan jalan merentang sepanjang 20 meter. Permukaan jalan berupa aspal dan beton telah hancur dan mengelupas. Permukaan tentu saja menjadi tidak rata.
![]() |
After
Pada 15 Maret, setelah perbaikan tahap kedua, permukaan jalan sudah lebih baik. Tak ada lagi permukaan yang hancur sepanjang 20 meter. Permukaan yang hancur sudah ditambal dengan aspal.
![]() |
2. Saat hujan
Before
Pada 4 Maret sore hari, hujan deras mengguyur jalanan ini. Jl Raya Industri yang saat itu masih rusak menjelma bak kolam, padahal hujan deras berlangsung 15 menit saja.
Genangan air berbentuk lingkaran cukup besar. Ada dua genangan, berdiameter 3 hingga 4 meter. Genangan berisi air cokelat.
![]() |
After
16 Maret, jalanan selesai diperbaiki. Tak ada lagi genangan di sini karena petugas Bina Marga telah membuat permukaan di sisi kiri jalan menjadi lebih rendah, membuat air yang menggenang bisa mengalir ke permukaan yang rendah ini.
Hujan deras mengguyur di siang hari. Jalanan tentu saja basah, namun genangan bak kolam tidak terlihat lagi di sini.
![]() |
3. Laju kendaraan
Before
Pantauan detikcom pada 4 Maret saat kondisi jalan masih rusak. Kendaraan yang melintas di jalan hancur itu bergoyang-goyang. Tak peduli mobil pribadi, angkot, atau truk, semuanya goyang.
Sepeda motor yang melintasi ruas ini bakal melipir-melipir ke permukaan lajur yang mendingan, namun toh tetap saja pengendara kesulitan menemukan jalan mulus.
![]() |
After
Setelah perbaikan, kendaraan-kendaraan melintas dengan lancar. Mobil hingga truk-truk tidak lagi berguncang gara-gara jalanan rusak. Sepeda motor juga tidak perlu melipir-melipir mencari permukaan yang bebas kerusakan parah, karena kondisi permukaan kini sudah baik.
Pantauan detikcom di lokasi pada Kamis (18/3/2021) pukul 09.15 WIB, arus lalu lintas di jalan tersebut, tepatnya di dekat PT Mulia Keramik, terlihat lancar.
![]() |
Kendaraan yang lewat juga bisa melaju lurus tanpa harus menghindari lubang yang ada. Kendaraan yang ingin menyalip juga tidak perlu takut kendaraan di sampingya berguncang.
Jalan memang masih bergelombang karena tambalan. Namun hal tersebut tidak sampai menimbulkan guncangan, bahkan ketika melaju dengan kecepatan 60 km per jam.
![]() |
Yang masih dinantikan
Ini bukanlah perbaikan permanen, atau dalam bahasa teknisnya adalah 'peningkatan jalan'. Jl Raya Industri ini hanya mengalami perbaikan saja berupa penambalan. Supaya jalanan ini lebih mulus dan kuat, maka peningkatan jalan tetap perlu dilakukan.
Untuk peningkatan jalan, Bina Marga menyatakan realisasi harus menunggu tahun depan. Soalnya, belum ada anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk peningkatan jalan di ruas ini. Penganggaran baru bisa dilakukan pada 2022. Peningkatan jalan masih dinantikan.
Selain itu, saluran drainase juga masih perlu diperbaiki. Drainase yang buruk menjadikan jalanan cepat rusak. Pihak Bina Marga menyampaikan, drainase yang sempurna belum bisa dibangun untuk saat ini.
"Kalau penggalian saluran (drainase) percuma, nanti pasti ngantong (menggenang) di situ airnya, soalnya titik pembuangan air kan di Mulia Keramik, mulia keramik kan tinggi itu, itu jadi ngantong, jadi masalah baru nanti," kata Pengamat Jalan Dinas BMPR Provinsi Jabar Agus Salim saat dihubungi, Selasa (16/3) kemarin.