Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman mengenai perintah melaksanakan ibadah puasa
Arab: شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Latin: syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn
Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah Bulan Syaban 1442 H |
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, ada berbagai manfaat puasa, yakni mendetoksifikasi tubuh secara optimal serta meregenerasi sel dengan baik. Sehingga daya tahan tubuh bisa lebih kuat.
Macam-macam Puasa Sunnah dan Waktu Pelaksaannya dikutip buku 'Fiqh Ibadah' karya Zaenal Abidin:
- 1. Puasa Hari Arafah
Puasa sunnah ini dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah oleh orang yang tidak melaksanakan ibadah haji. Keutamaan puasa hari Arafah adalah menghapus dosa dua tahun orang yang melaksanakannya.
Dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Puasa hari Arafah itu menghapus dosa dua tahun, setahun silam dan setahun yang akan datang. Dan puasa Asyura itu menghapus dosa setahun sebelumnya."
- 2. Puasa Tasu'a dan Asyura
Puasa Tasu'a dan Asyura dilaksanakan pada tanggal 9 & 10 Muharram. Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Muslim, dari Ibnu Abbas ia berkata
"Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari 'Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari 'Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.' Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau begitu, tahun depan insya Allah kita berpuasa tanggal 9 (Muharram)'.
Namun belum belum sampai satu tahun kemudian, Rasulullah SAW meninggal dunia.
- 3. Puasa 6 Hari di bulan Syawal
Puasa 6 hari di bulan Syawal dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan meneruskan dengan enam hari di bulan Syawal, maka seperti ia berpuasa di sepanjang tahun."
Namun, pengerjaan puasa di bulan Syawal tidak boleh dilakukan pada hari Lebaran (1 Syawal) karena termasuk waktu yang diharamkan.
Dalam hadits riwayat Muslim, diriwayatkan "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melarang berpuasa pada dua hari yaitu Idul Fithri dan Idul Adha."
- 4. Memperbanyak Puasa di bulan Syaban
Melaksanakan macam-macam puasa sunnah di bulan Syaban merupakan bentuk ibadah. Dalam hadits riwayat Muslim dan Bukhari, dari Aisyah RA ia berkata,
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat beliau SAW memperbanyak puasa di bulan-bulan lain, kecuali di bukan Syaban."
- 5. Memperbanyak puasa di bulan Muharram
Bukan Muharram menjadi salah satu waktu yang istimewa dalam Islam. Bahkan, dalam hadits riwayat Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah bulan Muharram. Dan sholat yang paling utama setelah fardhu adalah sholat malam."
- 6. Puasa Senin dan Kamis
Rasulullah melaksanakan puasa sunnah di hari Senin dan Kamis. Hal itu dilakukan karena terdapat keistimewaan di hari tersebut.
Dalam hadits riwayat Abu Daud, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya segala awal seluruh hamba dipaparkan pada hari Senin dan Kamis."
- 7. Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh atau 3 hari berturut-turut dalam satu bulan dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, 15 pada setiap penanggalan Hijriyah.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Berpuasalah selama tiga hari pada setiap bulan, karena sesungguhnya kebaikan dikalikan sepuluh, sehingga puasa itu (3 hari) sama dengan puasa satu tahun penuh."
- 8. Puasa Nabiyullah Dawud
Pelaksanaan puasa Nabiyullah Dawud dilaksanakan dengan satu hari dilakukan satu hari berbuka. Hal ini merupakan puasa sunnah yang dicintai oleh Allah SWT.
Dalam hadits riwayat Muslim, Nasa'i dan Ibnu Majah, "Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, yaitu berpuasa sehari dan berbuka sehari."
Jangan lupa melaksanakan macam-macam puasa sunnah ya sahabat Hikmah! (pay/erd)