Penyidik KPK menggeledah empat tempat terkait kasus dugaan korupsi pengadaan barang tanggap darurat bencana pandemi COVID-19 pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat tahun 2020. KPK mengamankan sejumlah dokumen dan barang bukti elektronik terkait dengan perkara.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menjelaskan penggeledahan di Bandung Barat dilakukan pada Rabu (17/3) kemarin. Empat tempat yang digeledah adalah Kantor Dinas PUPR Kabupaten Bandung Barat; Kantor CV BP (Bintang Pamungkas) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat; CV SSGC (Sentral Sayuran Garden City) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat; dan rumah kediaman dari pihak yang terkait perkara ini di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
"Pada 4 lokasi tersebut, ditemukan dan diamankan bukti di antaranya berbagai dokumen dan barang bukti elektronik," kata Ali kepada wartawan, Kamis (18/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali menyebut dokumen yang diamankan akan diverifikasi terlebih dahulu. Lalu dokumen tersebut dilakukan penyitaan guna melengkapi berkas perkara penyidikan.
Seperti diketahui, KPK mulai melakukan penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan barang terkait COVID-19 di Bandung Barat. KPK menyebut kasus itu terkait pengadaan barang tanggap darurat bencana pandemi COVID-19 pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat tahun 2020.
"KPK telah selesai melakukan penyelidikan dan ditemukan adanya kecukupan alat bukti. Maka benar saat ini KPK telah menaikkan ke tahap penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi pengadaan barang tanggap darurat bencana Pandemi COVID-19 pada Dinas Sosial Pemda Kabupaten Bandung Barat Tahun 2020," ujar Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (16/3).
Ali belum menjelaskan lebih lanjut soal siapa tersangka dalam kasus ini. Dia mengatakan tersangka dan konstruksi perkara bakal diumumkan dalam konferensi pers KPK.
"Pengumuman tersangka akan disampaikan saat tim penyidik KPK telah melakukan upaya paksa penangkapan atau penahanan para tersangka telah dilakukan," ucapnya.
Ali juga belum menjelaskan detail apakah penggeledahan di rumah dan kantor Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, ada kaitannya atau tidak dengan kasus ini. Dia mengatakan perkembangan penanganan kasus bakal disampaikan secara bertahap.
(run/isa)