Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI memasukkan sejarah dan nilai-nilai Pancasila ke dalam buku bahan pengajaran ASEAN bagi pendidikan menengah yang saat ini sedang digodok. Ahmad berharap para siswa bisa memahami ASEAN dibentuk dengan semangat persatuan dan keadilan sosial sebagaimana nilai yang termaktub dalam Pancasila.
"Dua tujuan yang termaktub dalam deklarasi berdirinya ASEAN kan sesuai dengan prinsip Pancasila. Tujuan pertama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan budaya kawasan. Tujuan kedua untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan dan supremasi hukum dalam hubungan antara negara-negara di Kawasan,'' jelas Ahmad Basarah dalam keterangannya, Rabu (17/3/2021).
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Luar Negeri itu menjelaskan, Indonesia membawa semangat Pancasila saat terlibat dalam pembentukan ASEAN. Selain itu, prinsip musyawarah mufakat juga sejalan dengan prinsip unanimity pada Chapter 7 Artikel 20 Piagam ASEAN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negara-negara anggota ASEAN menggunakan prinsip unanimity saat menyelesaikan masalah di antara mereka, selain prinsip-prinsip lain yang juga sesuai dengan prinsip Pancasila, misalnya menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah, dan identitas nasional seluruh negara-anggota ASEAN," jelasnya.
Di sisi lain, Ahmad mengusulkan Kemendikbud untuk berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), agar nantinya bahan buku pengajaran ASEAN bisa diajarkan di sekolah-sekolah tingkat menengah di semua negara ASEAN. Dengan demikian, Pancasila bisa mendunia dan Indonesia tidak lagi menjadi bangsa yang terintervensi oleh banyak ideologi transnasional yang tidak sejalan dengan Pancasila.
''Di masa depan, ketika negara-negara mengalami borderless states atau negara tanpa batas akibat kemajuan teknologi komunikasi, nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah untuk mufakat, juga keadilan sosial yang dikandung Pancasila sangat dibutuhkan agar perdamainan dunia terus terwujud,'' tuturnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, di antara negara-nagara ASEAN, Indonesia merupakan negara dengan populasi terbanyak dan wilayah terluas mencapai 1.904.569 km2. Sehingga wajar jika Indonesia berada di garda terdepan dalam menyebarkan nilai-nilai kebaikan kepada negara-negara tetangganya yang lebih kecil demi menjaga stabilitas regional di kawasan ASEAN.
''Ketika Bung Karno menjabat presiden lalu menggelar Konferensi Asia-Afrika di Bandung, semangat yang diusung pendiri bangsa ini sebenarnya juga menduniakan nilai-nilai Pancasila. Jika para pendiri bangsa dulu melakukannya lewat diplomasi tingkat tinggi, generasi sekarang melakukan hal yang sama lewat buku dan diskusi-diskusi ilmiah di bangku sekolah,'' pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Kemendikbud tengah menyusun buku bahan pengajaran ASEAN untuk pendidikan menengah. Dalam menyusun buku ajar ini, Kemendikbud bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI sebagai salah satu realisasi perjanjian kerja antara kedua kementerian.
(ega/ega)