Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat melakukan silaturahmi ke kediaman Jusuf Kalla (JK). Dalam pertemuan itu, JK disebut merasa tak yakin Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Moeldoko perihal KLB Demokrat.
"Nah, setelah memberikan nasihat-nasihat itu, beliau (JK) bilang, 'sebaiknya Mas Agus ini bersabar, apa yang ditempuh oleh PD dengan menggunakan cara-cara yang konstitusional sudah benar', gitu kan. Nah Insya Allah, beliau mendoakan lah, kalau dihadapi dengan sabar dan dengan cara yang baik, maka pasti akan menyelesaikan masalah tersebut," kata Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution kepada wartawan, Senin (15/3/2021).
Lebih lanjut, menurut Syahrial, JK juga merasa kalau Presiden Jokowi tidak akan ikut campur dalam persoalan Partai Demokrat. Terlebih, untuk membela Moeldoko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, terus kemudian Pak JK merasa bahwa tidak yakin lah Pak Jokowi akan ikut campur, apalagi membela Moeldoko, kira-kira begitu," ujarnya.
Syahrial mengatakan JK juga sempat menyinggung soal demokrasi. Ia juga mengatakan JK selaku orang yang pernah menjadi wapres menilai Jokowi tidak akan menabrak aturan yang ada dalam menyikapi persoalan KLB Demokrat.
"Jadi Pak JK menasehati, terus kemudian Pak JK bicara soal demokrasi. Kan nggak boleh dong, misalkan beli, bukan 10 biji, 1.000 biji jaket partai, kumpulin orang abis itu dibilang itu KLB, terus daftarkan ke Kumham, terus disahkan," ujarnya.
"Nah nggak mungkin lah Pak Jokowi itu nggak taat aturan jadi konteksnya itu menasehati. Nah sebagai orang yang pernah mendampingi Pak Jokowi, Pak JK itu menyampaikan lah bahwa nggak mungkin lah Pak Jokowi ini akan, apalah namanya, menabrak aturan yang ada," sambungnya.
Selain itu, Syahrial mengungkap alasan AHY melakukan silaturahmi kepada JK. Menurut dia, JK merupakan sosok yang ikut hadir menyaksikan persoalan internal partai.
"Nah, terus jadi kan, kenapa kita ketemu sama Pak JK. Karena kan Pak JK ikut semua terlibat, waktu pecah PKB, waktu Golkar pecah, waktu PPP pecah. Minta nasihat," ujarnya.
Simak Video: Demokrat Jateng Serahkan Dokumen ke Kemenkumham
(hel/zak)