Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) menyebut ada eksekutor lain dalam peristiwa yang menewaskan Laskar FPI di peristiwa Km 50 Tol Jakarta-Cikampek. Hingga saat ini, TP3 belum berkoordinasi dengan kepolisian untuk menyampaikan dugaan tersebut.
"Tidak ada (koordinasi dengan TP3)," ujar Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi saat dihubungi detikcom, Senin (15/3/2021).
Andi mempersilakan TP3 menyerahkan bukti kepada Polri terkait dugaan adanya eksekutor lain yang membunuh laskar FPI. Namun, hingga saat ini TP3 juga belum menyerahkan buktinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanyakan saja ke TP3, kalau ada bukti, bawa ke penyidik," ujarnya.
"Tidak ada (penyerahan barang bukti dari TP3)," sambung Andi.
Diketahui, TP3 6 laskar FPI menduga ada eksekutor lain dalam peristiwa di Km 50 tol Jakarta-Cikampek akhir tahun lalu. Komnas HAM meminta TP3 membawa temuan itu ke polisi jika memiliki bukti.
"Kalau TP3 menyampaikan ada kemungkinan eksekutor lain dan memiliki bukti yang memperkuat hal tersebut, sebaiknya dibawa ke polisi untuk menambah lengkapnya penyidikan kepolisian terkait peristiwa Karawang tersebut," kata komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, ketika dihubungi, Jumat (12/3).
Selama melakukan proses investigasi, Beka dan tim tidak menemukan eksekutor lain atau ciri yang dimaksud oleh TP3. Hanya, Komnas HAM menemukan pasukan bersenjata yang bersiaga di beberapa titik untuk pengamanan jalur vaksin COVID-19.
"Temuan Komnas adalah ada pasukan bersenjata yang bersiaga di beberapa titik sepanjang jalan tol, tetapi pasukan tersebut untuk pengamanan jalur vaksin dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bio Farma Bandung," ujarnya.
Sementara itu, TP3 menduga adu tembak yang terjadi dan selongsong peluru di TKP mungkin bukan cuma milik polisi dan anggota laskar, tapi juga pihak lain. Hal ini, menurut Ketua TP3 Abdullah Hehamahua, didasari keterangan sejumlah saksi mata yang didapatkan di sekitar lokasi.
"Harus diperhatikan bahwa pada sore hari, 6 Desember, di Kilometer 50 ada orang berpakaian hitam membawa senjata laras panjang. Ini siapa?" kata Abdullah Hehamahua kepada tim Blak-blakan detikcom, Kamis (11/3).
(knv/knv)