Bertahun-tahun warga Legok dan sekitarnya dihadapkan oleh kondisi jalan raya yang rusak, yakni Jl Raya Legok. Jalan ini adalah akses utama ke arah Karawaci menuju Jakarta. Warga menyampaikan harapan.
"Semoga cepat diperbaiki secara berkala. Kondisi jalan rusak dan hancur sering membuat kemacetan panjang dan risiko kecelakaan yang cukup tinggi terutama bagi kendaraan beroda dua. Apalagi kalau musim penghujan, lebih parah lagi." kata Caca, 19 tahun, warga Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (15/3/2021).
Caca adalah mahasiswi jurusan Farmasi yang sehari-hari mengendarai sepeda motor melewati Jl Raya Legok. Menurutnya, peningkatan mutu material dan metode pembuatan jalan juga harus lebih diperhatikan supaya kualitas struktur jalanan lebih kokoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jl Raya Legok ini bukannya tidak pernah diperbaiki, namun kerusakan selalu saja menyusul tak lama setelah perbaikan selesai.
"Udah biasa sih orang sini, adaptasi aja. Setahun sekali suka ada perbaikan, mungkin ini karena pandemi ya jadi udah lumayan lama dibiarin," ungkap Ibu Nisa, penjual gorengan yang ditemui detikcom di pertigaan Jl Legok-Serpong-Karawaci, Sabtu (13/03) lalu.
Selanjutnya, warga menengarai kerusakan gara-gara truk berat lewat terus:
"Kalau saya kepengin semisal aturannya malam, sebaiknya malam saja ya (truk boleh lewat), karena ini (kerusakan jalan) sangat menganggu. Apalagi skala truk yang melewati jalan cukup tinggi sehingga menyebabkan rusaknya jalan," ujar Ruslianto, warga yang beprofesi sebagai ojek pangkalan, saat diwawancarai di Jl Legok.
![]() |
Warga sudah hampir putus asa dengan keadaan Jl Raya Legok ini. Seolah-olah, persoalan perbaikan jalan rusak ini tidak bisa ditangani oleh pihak yang seharusnya bisa menangani.
"Susah. Rata-rata penduduk asli sini yang udah menetap lama udah capek ngomonginnya," kata Maulana, 29 tahun, warga Desa Legok.
Benih harapan muncul dari pengguna jalan bernama Maulana. Dia menyoroti soal pengaturan lalu lintas truk di jalan ini.
"Harapannya sih nggak muluk, yakni pembatasan waktu operasional truk harus lebih konsisten. Kewaspadaan warga harus ditingkatkan, karena mau nggak mau dan suka nggak suka memang itu jalur kendaraan berat," lanjut Maulana.