Menteri Trenggono Dapat Aduan soal Alat Tangkap dari Nelayan Cirebon

Menteri Trenggono Dapat Aduan soal Alat Tangkap dari Nelayan Cirebon

Yudistira Imandiar - detikNews
Minggu, 14 Mar 2021 14:13 WIB
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono
Foto: KKP
Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menemui nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon, Jawa Barat. Dalam pertemuan tersebut, para nelayan menyampaikan beberapa hal, seperti masalah alat tangkap tak ramah lingkungan.

Para nelayan mengeluhkan alat tangkap garong dan pukat harimau. Kedua alat tersebut dianggap tidak ramah lingkungan dan menyebabkan turunnya populasi ikan di perairan Cirebon.

Nelayan tradisional yang selama ini melaut sejauh 1 kilometer dari bibir pantai, akhirnya kesulitan mencari ikan yang berimbas pada minimnya penghasilan. Per hari nelayan tradisional mengaku mendapat uang hanya sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang susah pak mencari ikan. Kami juga minta tolong alat tangkap berat perusak lingkungan ditertibkan pak," keluh Karmanto, dikutip dalam keterangan tertulis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Minggu (14/3/2021).

Sementara itu, Trenggono mengatakan bakal melakukan menindaklanjuti aduan alat tangkap tak ramah lingkungan. KKP akan memanggil kelompok nelayan pengguna alat tangkap garong dan pukat harimau.

ADVERTISEMENT

Menurut Trenggono persoalan tersebut harus segera diselesaikan karena bila dibiarkan dapat memicu membesarnya konflik sosial antar nelayan di Cirebon.

"Suara yang datang kami tampung dan segera ditindaklanjuti ya Pak Dirjen (Perikanan Tangkap)," ujar Trenggono yang dalam pertemuan itu didampingi oleh Dirjen Perikanan Tangkap Muhammad Zaini dan Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono.

Nelayan tradisional di PPNKejawanan juga meminta bantuan alat tangkapgillnet milenium dan kapal untuk dikelola oleh kelompok nelayan. Mereka mengatakan bantuan tersebut akan menunjang produktivitas nelayan, sehingga penghasilan mereka bisa bertambah.

Nelayan menyebut gillnet milenium lebih ramah lingkungan karena mata jaringnya berukuran lebar mencapai 3 inci.

Selain persoalan alat tangkap, keanggotaan asuransi nelayan turut dibahas dalam pertemuan itu. Trenggono pun meminta pihak Jasindo yang ikut dalam kunjungan kerja, untuk segera menemui nelayan.

Selain berdiskusi dengan nelayan, Trenggono menyerahkan bantuan 1.000 paket sembako kepada nelayan tradisional di Cirebon.

Sebagai informasi, PPN Kejawanan merupakan nadi perikanan tangkap di Cirebon. Dalam setahun, nilai produksi yang dihasilkan mencapai Rp 267 miliar.

Trenggono menyampaikan perlu adanya perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas nelayan, di antaranya pengerukan di alur lintasan kapal dan kolam pelabuhan sebagai solusi sedimentasi. Kemudian, alur lintasan juga perlu diperpanjang untuk memperlancar keluar masuk kapal penangkap ikan ke pelabuhan.

"Saya pasti dukung tapi harus bisa dibuktikan dengan produktivitas yang meningkat juga," pesan Trenggono.

Dalam kunjungan kerjanya di Cirebon, Trenggono mengunjungi pabrik pembuatan jaring. Dia ingin mengetahui jenis jaring yang diproduksi sekaligus berdiskusi dengan masyarakat kelautan dan perikanan yang bergerak di sektor ini.

Tonton juga Video: Cara Membuat Waring, Alat Tangkap Kepiting Cianjur

[Gambas:Video 20detik]



(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads