Satgas COVID-19: Vaksin AstraZeneca yang Sudah Tiba di Indonesia Aman

Satgas COVID-19: Vaksin AstraZeneca yang Sudah Tiba di Indonesia Aman

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 12 Mar 2021 17:44 WIB
Jubir Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito
Wiku Adisasmito (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Satgas COVID-19 mengatakan vaksin Corona AstraZeneca yang sudah tiba di Indonesia aman digunakan. Kendati demikian, pemerintah terus memantau perkembangan isu adanya pembekuan darah pada beberapa orang yang sudah divaksin AstraZeneca di sejumlah negara Eropa.

"Pemerintah terus mengikuti perkembangan isu terkait vaksin AstraZeneca ini, namun pada prinsipnya vaksin AstraZeneca yang sudah ada di Indonesia aman untuk digunakan sesuai dengan pernyataan dari European Medicines Agency atau EMA yang disampaikan pada hari kemarin, saat ini tidak ada indikasi vaksin AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah. Hal ini juga tidak terdaftar sebagai efek samping dari vaksin AstraZeneca," kata juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers virtual, Jumat (12/3/2021).

Wiku menjelaskan penggunaan vaksin AstraZeneca akan terus dipantau. Jika ada laporan setelah penggunaan vaksin, pemerintah bakal langsung mengambil tindakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Faktanya lebih dari 10 juta vaksin AstraZeneca yang telah digunakan tidak menunjukkan bukti peningkatan risiko emboli paru ataupun trombosis vena dalam golongan usia jenis kelamin dan golongan lainnya di negara-negara yang menggunakan vaksin COVID-19 AstraZeneca," ujar Wiku.

"Hal ini menunjukkan bahwa kejadian sejenis secara signifikan lebih rendah pada penerima suntikan vaksin dibandingkan angka kejadian pada masyarakat umum. Ke depannya penggunaan vaksin AstraZeneca ini akan terus dipantau sehingga jika terdapat KIPI dapat segera diambil langkah-langkah penanganan yang sesuai," sambung Wiku.

ADVERTISEMENT

Wiku mengatakan vaksin AstraZeneca yang sudah tiba di Indonesia belum digunakan. Penggunaan vaksin masih menunggu alokasi dari Kemenkes dan sertifikat halal MUI.

"sampai saat ini vaksin AstraZeneca belum disuntikkan untuk target vaksinasi nasional mengikuti proses alokasi yang akan ditentukan oleh kementerian kesehatan dan sertifikat halal dari MUI namun adanya monitoring kemunculan kejadian ikutan pasca imunisasi atau KIPI dari pelaksanaan vaksinasi apapun produk terus dilakukan fasilitas kesehatan pelaksana vaksinasi yang diawasi terpusat oleh BPOM dan dianalisis lebih lanjut oleh komnas KIPI," tutur Wiku.

Sebelumnya diberitakan, Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-O-Cha dan anggota kabinetnya batal menerima suntikan vaksin virus Corona buatan AstraZeneca. Pembatalan dilakukan setelah otoritas Thailand menunda penggunaan vaksin tersebut usai isu adanya pembekuan darah di beberapa negara Eropa.

Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (12/3/2021), dekan Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj, Prasit Watanapa, menegaskan dalam konferensi pers yang digelar Kementerian Kesehatan Thailand bahwa peluncuran vaksin ditunda setelah beberapa negara Eropa, seperti Denmark, Norwegia dan Islandia, menangguhkan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca.

Simak juga video 'Direstui BPOM, Ini Usia yang Bisa Disuntik Vaksin AstraZeneca':

[Gambas:Video 20detik]



Diketahui bahwa Otoritas Kesehatan Denmark menangguhkan vaksinasi selama dua minggu setelah seorang wanita berusia 60 tahun, yang diberi vaksin AstraZeneca dari batch yang sama yang digunakan di Austria, mengalami pembekuan darah dan meninggal dunia.

Penangguhan dilakukan setelah mendapat laporan "kemungkinan efek samping yang serius" dari negara-negara Eropa lainnya.

Norwegia dan Islandia mengatakan penangguhan itu sebagai tindakan pencegahan.

"Meski kualitas AstraZeneca bagus, beberapa negara meminta penundaan," kata Piyasakol Sakolsatayadorn, penasihat komite vaksin COVID-19 Thailand.

Sejumlah ahli kesehatan mengatakan hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca tidak boleh diberikan dan kasus pembekuan darah sesuai dengan tingkat kasus serupa pada populasi umum.

Halaman 2 dari 2
(knv/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads