Waketum Partai Demokrat (PD) Benny K Harman mengaku mendapat informasi perihal pengurus PD tingkat kabupaten/kota diancam intel polres agar mendukung acara yang diklaim kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Kubu KLB Demokrat meminta Benny tidak menyebarkan informasi yang mengada-ada.
"Nggak ada, kami aja anggota kami banyak yang dipecati nggak ada kita melakukan protes kok. Tidak ada (perintah ke Polres), buktikan sajalah, jangan mengada-ada," kata Ketua Badan Komunikasi PD versi KLB, Razman Arif Nasution, di Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021).
Tanggapan senada disampaikan salah seorang penggagas KLB Demokrat, Max Sopacua. Max mempertanyakan mengapa informasi itu tidak disampaikan sedari awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya kasih tahu aja bahwa Pak Benny jangan mengada-ada. Jadi maksudnya apa kok bilang dipaksalah? Kalau kalau dipaksa, kenapa nggak dari awal dipromosikan atau disampaikan gitu? Pak Benny jangan mengada-ada, buat apa," ucap Max.
Max meminta Benny membuktikan ucapannya terkait adanya keterlibatan Polri. Jika tidak bisa membuktikan, kata dia, berarti Partai Demokrat telah melakukan fitnah.
"Jadi terjemahkan sendiri kejadian-kejadian yang terjadi setelah KLB, jangan mengada-adalah. Jangan membuat fakta yang tidak akurat, itu kan memfitnah namanya, memfitnah ditekan Polri. Kalau kita laporkan ke Polri gimana? 'Kapolri, betul Pak ada anak buah yang menekan orang-orang di daerah?'," ujarnya.
"Jadi kalau hanya sebatas informasi yang tanpa ada pembuktian, kita anggap itu sebuah hal yang mengada-ada, saya nggak usah bilang hoax-lah, itu mengada-ada untuk mencari masalah," imbuhnya.
Terpisah, Ketua Dewan Pembina PD versi KLB Marzuki Alie juga membantah informasi yang disampaikan Benny K Harman. Marzuki menyebut Benny ngawur.
"Ngawur aja. Mana ada itu, ngawur," sebut Marzuki.
Seperti apa informasi soal pengurus PD di daerah diancam intel Polres? Baca di halaman berikutnya.
Tonton juga Video: Lawan Moeldoko, Demokrat Semarang Ancam Bubarkan Kegiatan Kubu KLB
Sebelumnya, ancaman kepada pengurus PD di daerah disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman melalui cuitannya di media sosial Twitter yang diizinkan untuk dikutip detikcom. Dia menyebut adanya ancaman dari intel kepolisian terhadap pengurus Partai Demokrat di daerah.
"Para pengurus Demokrat tingkat kabupaten dan kota kini resah. Mereka diancam intel2 Polres untuk menyerahkan nama2 pengurus inti partai," kata Benny melalui akun Twitter @BennyHarmanID seperti dikutip detikcom, Selasa (9/3).
Benny menyebut para intel kepolisian tersebut diberi perintah oleh kapolres di daerah. Tak hanya itu, Benny menyebut para pengurus Partai Demokrat di daerah juga dibujuk untuk mendukung acara yang diklaim KLB Demokrat.
"Katanya atas perintah Kapolres. Ada pula yang dibujuk utk pro Pengurus Demokrat hasil KLB jika mau aman. Ini beneran kah.? Rakyat Monitor!" ucap Benny.