PT Brantas Abipraya (Persero) menyatakan komitmen untuk mendukung Program Donor Plasma BUMN untuk Indonesia. Adapun program ini diluncurkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ada Februari lalu.
Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Miftakhul Anas, menyampaikan pihaknya terus mengajak Insan Abipraya untuk melakukan donasi plasma. Ia melanjutkan, langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya penyelamatan masyarakat dari bahaya pandemi COVID-19.
"Brantas Abipraya senantiasa mendukung dan berpartisipasi aktif dalam program yang dicanangkan Pemerintah dalam upaya penanganan COVID-19 di Indonesia. Per saat ini sudah terdaftar 5 Insan Abipraya yang terdaftar dan lolos sesuai kriteria penyintas yang dapat mendonorkan plasmanya," ujar Anas dalam keterangan tertulis, Selasa (9/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anas menambahkan, dukungan ini memperkuat posisi Brantas Abipraya sebagai BUMN yang bergerak di bidang konstruksi untuk selalu hadir bagi Indonesia. Serta menjadi yang terdepan dalam penanganan COVID-19. Ia melanjutkan, aksi ini pun diharap dapat menurunkan tingkat kematian pasien yang telah terpapar COVID-19.
Adapun kegiatan donor ini diprioritaskan pada karyawan Brantas Abipraya yang telah menjadi penyintas COVID-19. Anas mengungkap, sejak Februari lalu pihaknya terus mensosialisasikan program donor ini pada seluruh Insan Abipraya. Baik karyawan di kantor pusat maupun yang berada di proyek-proyek pengerjaan Brantas Abipraya.
Anas pun mengutip pernyataan ErickThohir pada saat peluncuran program donor plasma yang mengatakan bahwa donor plasma merupakan salah satu terapi penyembuhanCOVID-19. Menurutnya, hal inilah yang menjadi dasar ide plasma BUMN untuk Indonesia sebagai kontribusi bersama menyembuhkan Indonesia.
Lebih lanjut, ia mengungkap berbagai upaya yang telah dilakukan Brantas Abipraya dalam memerangi COVID-19 sejak awal pandemi setahun yang lalu. Yakni sebagai BUMN konstruksi, pihaknya tengah merampungkan beberapa proyek strategis nasional (PSN) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Dengan antisipasi ini, lanjut Anas, pihaknya dapat terus menjalankan pekerjaan di proyek.
Ia pun menekankan para pekerja dan tamu diwajibkan mengenakan masker dengan benar, selalu menjaga jarak, bila diperlukan pertemuan diharapkan dilakukan secara virtual. Selain itu, disediakan pula beberapa titik tempat cuci tangan di kawasan proyek sehingga pekerja dan tamu yang berkunjung dapat melakukan cuci tangan secara berkala.
Tak hanya itu, lanjut Anas, Brantas Abipraya juga telah membentuk tim Task Force Satgas COVID-19 Abipraya dan COVID Ranger yang berperan sebagai agen perubahan. Adapun ia mengungkap, tim COVID Ranger ini terdiri dari Abipraya milenial yang ditugaskan untuk memastikan para insan Abipraya selalu disiplin dan patuh protokol kesehatan.
Ia pun menjelaskan, tim COVID Ranger ini turut melakukan sosialisasi secara digital melalui aplikasi, media sosial, poster dan banner.
Selanjutnya, terang Anas, Brantas Abipraya berinovasi dengan membesut Abipraya Video Conference (Avicon). Sebuah platform yang dapat digunakan para Insan Abipraya untuk melakukan rapat koordinasi secara virtual dan aman melalui PC/laptop serta smartphone. Ia menjelaskan, gagasan ini muncul dikarenakan adanya aturan untuk menjaga jarak serta larangan berkumpul dalam satu ruangan lebih dari lima orang agar tetap dapat diberlakukan physical distancing.
Terakhir, lanjutnya, Brantas Abipraya membuat platform digital "Ayo Sehat" yang tersemat di dalam aplikasi Abipraya Mobile. "Ayo Sehat" merupakan media untuk self medical check-up assessment yang harus diisi oleh insan Abipraya baik di lingkungan proyek maupun di lingkungan kantor pusat setiap harinya.
Dengan adanya platform ini, jelas Anas, pihaknya dapat memastikan kesehatan insan Abipraya selalu dalam keadaan yang prima.
"Kami mendukung penuh pemerintah untuk stop rantai penyebaran COVID-19, selain sederet upaya kami untuk memerangi virus ini, semoga aksi donor plasma konvalesen ini dapat menularkan semangat untuk saling berbagi, tolong menolong serta tinggi kesadaran dan partisipasi penyintas COVID-19 bersedia untuk menyumbangkan plasma darahnya dalam membantu menyelamatkan pasien COVID-19," tutup Anas.
(ega/ega)