PT Brantas Abipraya (Persero) memperoleh penghargaan WSO Indonesia Safety Culture Awards (WISCA) dari World Safety Organization (WSO). Brantas Abipraya dinilai sebagai perusahaan yang berkomitmen dan mengimplementasikan budaya keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan (K3L) tingkat dunia level 4 (silver).
Senior Manager QHSE Brantas Abipraya Wahyu Herry Sasongko menerangkan level penilaian yang dicapai tersebut menunjukkan Brantas Abipraya sistem budaya K3L di lapangan maupun di bagian administrasi Brantas Abipraya telah teruji proaktif melalui hasil survei dan observasi mendalam.
"Keberhasilan kami (Brantas Abipraya) mengantongi penghargaan WISCA ini adalah Suatu bukti bentuk komitmen Brantas Abipraya, bahwa tak hanya fokus pada karya konstruksi yang unggul, mutu, namun kami juga harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja," ungkap Herry dalam keterangan tertulis, Kamis (4/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan Brantas Abipraya berharap dengan diraihnya penghargaan ini membuat insan Abipraya termotivasi untuk selalu menjaga budaya K3L yang optimal, dan menjadi pemicu semangat untuk melakukan perbaikan serta membuat inovasi-inovasi yang mengutamakan K3L. Implementasi K3L, kata Herry, salah satunya ditunjukkan dalam hal pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19 di lingkungan Brantas Abipraya.
Herry menjabarkan di masa pandemi COVID-19 Brantas Abipraya semakin memahami tentang pentingnya penerapan K3L di tempat kerja. Sebab, hal itu merupakan kunci penting keberlangsungan usaha dan perlindungan insan Abipraya.
Perusahaan BUMN bidang konstruksi ini menerapkan Behavior Based Safety (BBS) baik di lingkungan kantor maupun proyek pada masa pandemi COVID-19 ini. Para pekerja dan tamu diwajibkan mengenakan masker dengan benar, selalu menjaga jarak. Selain itu pertemuan diharapkan dilakukan secara virtual. Di proyek pun telah disediakan beberapa titik tempat cuci tangan sehingga pekerja dan tamu yang berkunjung dapat mencuci tangan secara berkala.
"BBS ini bertujuan mempersiapkan dan melatih perusahaan agar mempunyai ketahanan apabila terjadi bencana, salah satunya adalah saat COVID-19 menyerang Indonesia. Oleh karena itu, lingkungan kantor maupun di lingkungan proyek dapat terhindar dari adanya penyebaran COVID-19," jelas Wahyu.
Brantas Abipraya juga membentuk tim Task Force Satgas COVID-19 Abipraya dan Covid Ranger sebagai agen perubahan. Tim Covid Ranger yang diisi oleh para pekerja milenial bertugas untuk memastikan para insan Abipraya selalu disiplin dan patuh protokol kesehatan. Tak hanya itu, tim juga melakukan sosialisasi melalui digital di aplikasi, media sosial, poster dan banner.
Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan meeting virtual di masa pandemi, perusahaan membuat Abipraya Video Conference (Avicon). Platform ini dapat digunakan untuk para Insan Abipraya melakukan rapat koordinasi secara virtual dan aman melalui komputer atau smartphone.
Sementara itu, untuk memastikan kesehatan insan Abipraya selalu dalam keadaan yang prima, perusahaan juga telah membuat platform digital "Ayo Sehat" yang tersemat di dalam aplikasi Abipraya Mobile. Di platform ini Insan Abipraya melakukan self medical check-up assessment yang harus diisi oleh insan Abipraya baik di lingkungan proyek maupun di lingkungan kantor pusat setiap harinya.
"Kami mendukung penuh pemerintah untuk stop rantai penyebaran COVID-19 dengan selalu berupaya semaksimal mungkin dan sangat serius dalam penerapan K3L guna menekan dan menghindari adanya virus yang sedang marak di dunia ini berada di lingkungan Abipraya, sehingga dapat tercipta lingkungan kerja yang sehat dan aman dan dapat mendukung percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia," urai Wahyu.
(akn/ega)