Jakarta -
Ayah mahasiswi AA, penikam selebgram Makassar Ari Pratama, bicara soal kondisi anaknya. Dengan nada pilu, ayah AA mengungkap kondisi anaknya yang kerap tiba-tiba marah.
Ayah AA menyebut memang ada keanehan yang sempat dilakukan anaknya sebelum membunuh Ari Pratama. AA disebut kerap tiba-tiba membentak orang tuanya itu.
"Kalau dilihat, (dia marah dan bilang) 'kenapa kau lihat-lihati ka (kenapa lihat-lihat saya)'?. (Saya bilang); 'ya Allah tidak Nak, tidak saya lihat (kamu)'," ungkap ayah AA kepada wartawan, Senin (8/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, AA juga kerap tiba-tiba berteriak kepada orang tuanya. Ayah AA, menduga anaknya mengalami gangguan jiwa.
"Kadang juga lebih besar suaranya daripada kita. Saya bilang tidak ji Nak," katanya.
Meski begitu, anehnya, kata ayah AA, anaknya itu kerap berubah drastis. AA disebut terkadang seperti bersikap baik kepada orang tuanya.
"Kalau dia dalam keadaan senang-senang, tidak ji (tidak ada masalah). Tapi kalau dia murung, kita harus mengerti lagi (kejiwaan mulai berubah)," katanya.
Simak video 'Rekaman CCTV Selebgram Ari Pratama Sempat Minta Tolong Usai Ditikam':
[Gambas:Video 20detik]
Tak hanya ayah AA, Polisi pun sudah mengalami keanehan yang terjadi pada AA ketika proses pemeriksaan. penikam selebgram Ari Pratama itu kerap menunjukkan gejala psikologis tak lazim saat diperiksa penyidik.
"Memang ada kendala ketika kami melakukan BAP (berita acara pemeriksaan) terhadap pelaku ini. pelaku ini bingung ataupun ragu," kata Kapolsek Panakkukang Kompol Jamal Fathur Rakhman kepada detikcom di Polsek Panakkukang, Jumat (5/3).
Kompol Jamal mengatakan penikam Ari Pratama itu kerap kebingungan saat diperiksa intensif oleh penyidik. AA terkadang membutuhkan waktu lama untuk mencerna pertanyaan penyidik.
"Jadi kalau misal ditanyakan sesuatu, dia itu kayak lama dulu diam, kebingungan kan, kayak begitu," jelas Jamal.
Dugaan AA mengalami gangguan kejiwaan pun muncul. Namun tes kejiwaan perlu dilakukan untuk membuktikan itu, di mana penyidik akan berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Jadi kami koordinasi ke P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak) Kota atau Sulsel, nanti dilakukan trauma healing ataupun kalau perlu kami lakukan tes kejiwaan terhadap pelaku ini," kata Kompol Jamal.
"Karena BAP tadi kurang-lebih 1-2 jam, pelaku ini kayak bingung-bingung," Kompol Jamal menegaskan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini