Mantan Juru Bicara (Jubir) KPK Febri Diansyah turut angkat bicara terkait kasus dugaan korupsi terkait pengadaan lahan di DKI Jakarta yang menjerat Dirut PD Sarana Jaya, Yoory Corneles, menjadi tersangka. Febri meminta kasus tersebut diusut tuntas.
Febri mengungkapkan hal tersebut dalam akun Twitter miliknya @febridiansyah, Senin (8/3/2021). Febri telah mengizinkan cuitannya dikutip oleh detikcom.
"Semoga kasus dugaan korupsi pembelian lahan di DKI ini diusut tuntas. Semangat dan hormat untuk teman-teman penyelidik dan penyidik KPK yang terus ikhtiar," kata Febri, Senin (8/3/2021). Cuitan Febri telah disesuaikan dengan ejaan terkini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu Febri menyinggung terkait penyidik senior KPK Novel Baswedan yang sering diserang isu bahwa KPK tidak bisa masuk menyelidiki dugaan kasus-kasus korupsi di DKI. Menurutnya, dengan pengusutan dugaan korupsi lahan di DKI menjadi bukti bahwa KPK tidak tebang pilih.
"Selama ini Novel sering diserang isu di medsos dan dihubung-hubungkan dengan KPK tidak masuk ke DKI. Kombinasi pihak yang mungkin tidak suka dengan @nazaqistsha atau bisa jadi ada kepentingan politik," ucapnya.
"Padahal kasus korupsi bisa ditangani jika buktinya clear. Sekarang sudah ada penyidikan, mari kita kawal tapi tetap di jalur hukum," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya bila kasus ini sudah pada tahap penyidikan. Surat Perintah Penyidikan atau Sprindik sudah diteken pada 24 Februari 2021. Tercantum sejumlah nama sebagai tersangka yaitu Yoory Corneles, Anja Runtuwene, dan Tommy Adrian. Ada satu lagi yang dijerat sebagai tersangka yaitu korporasi atas nama PT Adonara Propertindo.
Identitas tersangka yang disebutkan jelas yaitu Yoory Corneles sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Pembangunan Sarana Jaya. Tertera pula perkara yang tengah diusut yaitu terkait pengadaan tanah di Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur pada tahun 2019.
Selengkapnya ada di halaman berikutnya.