.webp)
Wali Kota Bogor, Bima Arya yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), bersama 12 wali kota yang menjadi pengurus dan pimpinan Komisariat Wilayah (Komwil) Apeksi periode 2021-2024 menggelar Rapat Pengurus di Hotel Bigland, Tegallega, Kota Bogor.
Rangkaian rapat dibuka dengan aktivitas olahraga pagi jalan sehat dan sarapan di kawasan Kebun Raya Bogor. Rombongan para wali kota itu kemudian mengelilingi jalur Sistem Satu Arah (SSA) dengan menaiki bus Uncal.
Rapat perdana pengurus Apeksi di mulai pada pukul 09.30 WIB, dan dipimpin oleh Bima Arya. Rapat tersebut membahas sejumlah agenda, yakni Program Kerja Apeksi Tahun 2021 serta rekomendasi Apeksi kepada pemerintah terkait isu kekinian, di antaranya penguatan economy recovery di masa pandemi, data bantuan sosial yang akurat dan transparan, hingga mendorong dianggarkannya kembali Dana Kelurahan dalam rangka mendukung kebijakan pencegahan dan penanganan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agenda lainnya adalah audiensi dengan sejumlah mitra, seperti Forum Rektor Indonesia (FRI). Hadir mewakili FRI Rektor IPB University, Arif Satria, Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Fatah Sulaiman, dan Rektor Universitas Pakuan Bogor, Bibin Rubini.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara Apeksi dengan FRI soal sinergitas kota dan kampus dan penanaman pohon.
Dijelaskan Bima Arya dalam pertemuan tersebut pihaknya sepakat untuk mendorong penguatan kapasitas dari sesama anggota Apeksi. Hal ini mempertimbangkan banyak wali kota baru yang perlu didukung.
"Kami akan mendorong sharing session, karena Apeksi adalah wadah kekeluargaan dan saling berbagi. Berikutnya banyak langkah penguatan internal yang juga dibahas, kepengurusan dan kesekretariatan untuk kemajuan bangsa serta negara, disamping terobosan-terobosan yang sangat penting," kata Bima Arya dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/3/2021).
Sementara itu Ketua FRI, Rektor IPB University, Arif Satria mengapresiasi dan menyambut baik kerja sama antara FRI dengan Apeksi.
"Ada tiga tantangan yang dihadapi kota, yaitu digitalisasi, green dan sosial ekonomi," pungkasnya.
(prf/ega)
