5 Fakta Subuh Berjemaah di Bukittinggi yang Wajib bagi ASN Pria

Round-Up

5 Fakta Subuh Berjemaah di Bukittinggi yang Wajib bagi ASN Pria

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 04 Mar 2021 06:15 WIB
Wali Kota (Walkot) Bukittinggi, Erman Syafar (Jeka Kampai/detikcom)
Foto: Wali Kota (Walkot) Bukittinggi, Erman Syafar (Jeka Kampai/detikcom)
Jakarta -

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, mewajibkan seluruh ASN laki-laki muslim untuk menunaikan salat Subuh berjemaah. Erman yakin program subuh berjemaah ini bakal berdampak terhadap pelayanan ASN kepada masyarakat.

Dihimpun detikcom, Kamis (4/3/2021), instruksi mengenai program subuh berjemaah ini disampaikan Erman saat memimpin apel gabungan bersama seluruh ASN di halaman Balai Kota Bukittinggi, Bukik Gulai Bancah, pada Senin (1/3). Kebijakan ini akan mulai berlaku pada Jumat (5/3) nanti.

Berikut fakta-fakta mengenai program salat Subuh berjemaah di Bukittinggi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Salat Subuh Berjemaah Setiap Jumat

Dalam video yang beredar luas di media sosial, Erman mengakui kewajiban salat Subuh berjemaah itu bakal memberi dampak terhadap jadwal kehadiran para pegawai nantinya. Untuk itu, Erman sudah meminta Sekda menggeser jadwal masuk kantor pada hari Jumat.

ADVERTISEMENT

"Saya sudah minta Sekda untuk menggeser jadwal masuk ke kantor di hari Jumat itu, karena Bapak-bapak harus ke masjid. Insyaallah, Bapak Sekda dan SKPD bisa merumuskan ini dengan cepat. Target kita, Jumat ini sudah kita mulai. Ini adalah target kita yang harus segera di-launching," katanya.

Erman baru dilantik sebagai Wali Kota Bukittinggi bersama pasangannya Marfendi. Pasangan ini diusung koalisi Partai Gerindra dan PKS.

"Bahwa sampai 2024, mulai Jumat nanti, setiap hari Jumat kita wajib melaksanakan salat Subuh berjemaah. Setiap Jumat," kata Erman dalam video tersebut yang disambut tepuk tangan para peserta upacara.

2. Pengajian

Erman menyatakan sudah berbicara dengan Bagian Kesra soal kebijakan tersebut. Dia mengatakan dalam waktu dekat teknis program salat Subuh berjemaah setiap Jumat akan disampaikan.

"Secara teknis kami sudah berbicara dengan Kabag Kesra. Satu atau dua hari ini, kita akan kita rilis atau akan memberitahukan terkait program Subuh Berjamaah ini secara teknis," kata Erman kepada wartawan, Selasa (2/3).

Erman mengatakan program salat Subuh berjemaah ini juga akan diisi oleh pengajian. Dia berharap program tersebut dapat meningkatkan ketakwaan setiap ASN.

"Poinnya adalah ini dalam rangka mengisi penguatan akidah dari sisi keagamaan bagi ASN. Ini adalah sesuatu yang baik. Setelah Subuh berjalan, akan ada pengajian yang sistemnya ber-silabus," ujar Erman.

3. Alasan Walkot Bukittinggi

Erman mengatakan salat Subuh berjemaah merupakan salah satu bagian dari program kerjanya bersama pasangan Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi. Erman yakin program Subuh berjemaah ini dapat berdampak baik terhadap pelayanan ASN kepada masyarakat.

"Nantinya kami yakin ini akan berpengaruh dan berdampak baik terhadap pelayanan ASN kepada masyarakat," ujar Erman.

Lokasi salat Subuh berjemaah para ASN ini untuk sementara akan terbagi dalam beberapa masjid di Bukittinggi.

"Karena kita masih pandemi COVID, nanti akan kita bagi di beberapa masjid. Yang jelas, saya dan Buya Marfendi (Wakil Wali Kota) nanti akan satu masjid, karena kami tidak mau dipisahkan. Nanti ASN akan dibagi dalam beberapa masjid. Masjid Jamik atau masjid yang besar lainnya," tambah Erman.

Simak juga 'Pasutri di Bukittinggi Ini Dibekuk karena Dugaan Pemerkosaan':

[Gambas:Video 20detik]



4. Belum Bicara Sanksi

Lalu apakah ada sanksi bagi yang melanggar program tersebut? Erman mengatakan hal tersebut akan dibicarakan selanjutnya.

"Nanti kita bicarakan (soal sanksi). Yang jelas Subuh (berjemaah) itu memang wajib. Saya hanya menyampaikan dalil-dalil agama. Saya hanya ingin memperkuat dan memastikan bahwa harusnya kita dalam kondisi seperti sekarang ini, ekonomi turun dan wabah COVID, harusnya kita perkuat iman di masing-masing kita ini," kata Erman.

5. Tanggapan Komisi II DPR

Program salat Subuh berjemaah ini lantas menuai tanggapan dari Komisi II DPR. Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim meminta Mendagri Tito Karnavian turun tangan membina Walkot Bukittinggi Erman Syafar.

"Rencana Wali Kota Bukittinggi mewajibkan salat Subuh berjemaah bagi ASN laki-laki, perlu ditimbang lagi," kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim kepada wartawan, Rabu (3/3/2021).

Luqman pun mendorong Wali Kota Bukittinggi memberikan teladan jika ia ingin menjadikan salat Subuh sebagai kebiasaan bagi para ASN. Menurutnya, aturan salat Subuh berjemaah tidak perlu dimasukkan ke peraturan.

"Jika Wali Kota bermaksud menularkan kebiasaan salat Subuh berjemaah, maka beri saja contoh, tidak perlu membuatnya menjadi kewajiban yang diatur melalui Peraturan Wali Kota. Kenapa? Karena sama sekali tidak ada dasar hukum yang menjadi landasannya, baik hukum negara maupun hukum Islam," ungkapnya.

"Jangan sampai maksud baik Wali Kota malah menjadi hal negatif, misalkan terjadi perubahan niat ASN melaksanakan salat untuk menyembah Allah menjadi sekadar melaksanakan kewajiban Wali Kota. Celaka namanya itu," sambung Luqman.

Selain itu, Luqman mengkritik rencana Walkot Bukittinggi memundurkan jam masuk kantor setelah melaksanakan kegiatan salat Subuh berjemaah di hari Jumat. Ia menilai kebijakan itu salah kaprah.

"Waduh, tidak bener itu kalau malah memundurkan, apalagi mengurangi jam pelayanan masyarakat gara-gara mewajibkan salat Subuh berjemaah. Itu salah kaprah! Kewajiban ASN itu melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Bagi orang Islam, yang wajib itu melaksanakan salat, bukan berjemaahnya," ungkapnya.

Luqman pun berharap Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi hingga Mendagri Tito Karnavian dapat memberikan pembinaan terhadap Wali Kota Bukittinggi. Menurutnya, jangan sampai kehidupan beragama bagi ASN umat Islam menimbulkan kerugian dalam pelayanan masyarakat.

"Saya berharap Gubernur setempat dan Mendagri memberikan pembinaan kepada Wali Kota Bukittinggi agar niat baiknya membangun kehidupan beragama bagi ASN yang beragama Islam tidak malah menimbulkan kerugian pelayanan masyarakat," tegasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads