Seperti dikutip dari buku Enigma 2: Menguak Fakta-fakta Misterius Paling Fenomenal di Dunia yang ditulis Sam, pada tahun 2010, tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pernah melakukan uji sinar X terhadap jenglot kepemilikan warga bernama Hendra.
Ternyata, hasil uji sinar X itu menunjukkan bahwa jenglot tersebut tidak memiliki struktur tulang. Yang ada hanya bentuk struktur menyerupai penyangga dari kepala hingga badan. Selain itu, jenglot ini juga diketahui tidak memiliki struktur layaknya manusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, hasil pemeriksaan berbeda justru terungkap ketika seorang ahli forensik dari Universitas Indonesia, dr Djaja Surya Atmaja turut meneliti jenglot ini. Dia menyebut bahwa kulit jenglot memiliki karakteristik DNA seperti manusia.
"Saya kaget dengan kenyataan ini," ujar dr Djaja seperti dikutip dari buku Enigma 2.
dr Djaja mengambil sampel jenglot itu dari sayatan kulit tangannya. Kendati demikian, dia mengingatkan bahwa hasil pemeriksaannya ini bisa meleset. Karena, bisa saja sampel kulit tadi terkontaminasi.
"Misalnya, kulit jenglot sebelumnya terkena olesan darah manusia," ungkapnya.
Dia mengatakan hal itu bisa terjadi karena jenglot biasanya secara rutin diberi darah sehingga sangat mungkin terkontaminasi. dr Djaja tidak bisa memastikan hal ini. Asal-usul jenglot sampai sekarang masih menjadi misteri.
(rdp/rdp)